SEMINAR NASIONAL : POLITIK PENDIDIKAN NASIONAL DALAM TANTANGAN

Abad ke-21 seringkali disebut abad ilmu teknologi yang banyak memerlukan kemampuan dan keahlian. Artinya abad ke-21 akan melahirkan kebutuhan tenaga kerja baru, atau akan terjadi perubahan struktur tenaga kerja dan karakter tenaga kerja. Sekolah sebagai lembaga yang mempersiapkan generasi baru untuk hidup  dan berperan dalam kehidupan masyarakatnya akan berubah dan harus memiliki gambaran yang jelas kemana tujuan pendidikan yang harus diwujudkan.

Masalah yang amat penting bagi pendidikan  Indonesia pada abad ke-21:  Konteks baru pendidikan. Konteks baru  pendidikan merupakan suatu kondisi dimana pendidikan tidak lagi menghadapi kompetisi dan kooperasi bersifat lokal,  melainkan bersifat global. Untuk menghadapi tantangan kompetisi global tersebut setiap diri siswa harus menguasai seperangkat karakteristik yakni, a) kesadaran akan kehidupan  global, b) melek teknologi, c) kreatif dan inovatif, d) berpikir kritis dan visioner, e) kemampuan bekerjasama dengan berbagai asosiasi institusi dan, f) entrepreneurship.

Seminar nasional yang terselenggara dimaksudkan untuk memperluas wawasan dan pengetahauan para pengambil kebijakan, guru dan dosen, serta praktisi pendidikan, dalam perbaikan pendidikan. Di samping itu, lewat seminar nasional para partisipan  diberikan kesempatan untuk berdialog diantara sesama kolega dalam kaitan dengan best practice dalam menyelenggarakan sekolah dan melaksanakan pembelajaran untuk mewujudkan ekselensi.

Itulah sekelumit hal yang melatarbelakangi diadakannya seminar nasional dengan tema Politik Pendidikan dalam Tantangan. Seminar yang diadakan oleh prodi S3 Ilmu Pendidikan dan S2 Pendidikan IPS pada Sabtu, 5 Oktober 2013 tersebut menghadirkan keynote speaker anggota DPD RI dari daerah pemilihan Propinsi DIY yaitu Drs. M. Afnan Hadikusumo.

Prof. Zamroni, Ph.D. sebagai ketua panitia melaporkan bahwa seminar diikuti oleh 140 orang peserta selain undangan. Peserta terjauh dari NAD, makalah yang yang masuk sebanyak 45 judul. Selain itu, panitia mengangkat tema asing dan jauh dari telinga dan pemikiran pendidik tersebut diharapkan mampu melahirkan kebijakan pendidikan dalam bentuk program dan kegiatan pendidikan sehari-hari.

Selanjutnya, Wakil Rektor I UNY, Wardan Suyanto, Ed.D. memberikan sambutan mewakili Rektor. Beliau berharap dengan seminar bisa bermanfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Jangan hanya berhenti sampai hanya menyampaikan makalah tetapi bisa ditindaklanjuti dan disampaikan kepada pemerintah untuk memberikan sumbangan bagi pendidikan.

Pada sidang panel beberapa pakar pendidikan menyampaikan makalahnya. Tampil pertama konsultan pendidikan, Hywel Coleman. Sebagai peneliti senior bidang pendidikan keguruan di University of Leeds, Inggris, beliau memaparkan makalah berjudul Tantangan Guru pada Abad 21. Secara garis besar, isi makalahnya antara lain mengenai dampak pendidikan pada masyarakat saat ini, manusia Indonesia yang hendak diciptakan seperti apa, dan siapa yang perlu bertindak dan tantangan yang dihadapi oleh guru di Indonesia.

Kaprodi S2 Pendidikan IPS UNESA Surabaya, Nasution, Ph.D. Alumni S3 Hyogo University of Education, Jepang ini menyampaikan makalah berjudul Tantangan Sekolah pada Abad 21. Dalam makalah tersebut dipaparkan mengenai permasalahan pendidikan di Indonesia saat ini. Tantangan sekolah yang utama adalah bagaimana meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat keputusan-keputusan sehingga mendapatklan kematangan.

Di akhir sidang panel, tampil pakar pendidikan, Prof. Slamet PH, Ph.D. dengan makalahnya berjudul Politik Pendidikan Indoensia dalam Dinamika Perubahan Abad 21. Makalahnya secara garis besar berisi tentang pengertian politik pendidikan, faktor-faktor lingkungan strategis yang berpengaruh terhadap pembangunan pendidikan indonesia, pentingnya politik pendidikan indonesia, kondisi politik pendidikan indonesia saat ini (mulai dari tingkat sekolah, lokal/daerah dan nasional), politik pendidikan indonesia dalam menghadapi abad ke-21.

Pada sesi paralel, para peserta seminar dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tema yang dibahas. Subtema yang dibahas antara lain, Politik dan Kebijakan Pendidikan Abad ke-21 yang disampaikan oleh Prof. Dr. Noeng Muhadjir, Tantangan Sekolah pada Abad ke-21 oleh Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro dan Dr. Dwi Siswoyo, Tantangan Guru pada Abad ke-21 oleh Putut Wiryawan, Tantangan Pengembangan Kurikulum Abad ke-21 oleh Sumarno, Ph.D. (Rb)

Tags: