Dr. Sri Yamtinah Kembangkan Instrumen Diagnosis Kesulitan Belajar

PPs UNY kembali meluluskan mahasiswa jenjang doktornya. Kali ini, giliran dosen FKIP UNS berhasil mempertahankan disertasinya. Dialah Dr. Sri Yamtinah yang pada hari Senin, 24 Februari 2014 di Aula PPs UNY, mempresentasikan ringkasan disertasi yang berjudul “Pengembangan Instrumen Diagnosis Kesulitan Belajar pada Pembelajaran Kimia di SMA”.

Di hadapan tim penguji, promovendus mengemukakan bahwa tujuan penelitian ini untuk mengembangkan instrumen ordered multiple-choice (OMC) dengan model Attribute Hierarchy Method (AHM) untuk diagnosis kesulitan belajar Stoikiometri pada proses pembelajaran kimia di SMA, menetapkan karakteristik atau parameter butir dari instrumen yang telah dikembangkan berdasarkan pada Graded Response Model (GRM), dan membuat profil diagnostik peserta didik sebagai laporan yang informatif.

Penelitian pengembangan ini menggunakan model Borg & Gall. Pengembangan produk didasarkan preliminary study terhadap guru-guru kimia di Surakarta yang menghasilkan pokok bahasan tersulit adalah Stoikiometri. Kimia merupakan mata pelajaran yang bersifat hirarkis termasuk Stoikiometri, sehingga pengembangan instrumen dilakukan menggunakan AHM  dengan bentuk OMC. Penetapan atribut dan hirarki atribut dilakukan dengan focus group discussion (FGD) oleh tiga orang dosen, enam orang guru dan dua ahli pengukuran dan dilanjutkan dengan teknik Delphi oleh tiga orang ahli sebanyak dua putaran.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penelitian berhasil mengembangkan tiga paket soal OMC untuk mendeteksi kesulitan belajar peserta didik pada mata pelajaran Kimia khususnya pada Stoikiometri kelas X. Instrumen terdiri dari petunjuk penggunaan, butir-butir soal, dan teknik analisis datanya. Butir-butir soal OMC pada paket A, B, dan C memiliki validitas konstruk yang baik diukur dengan menggunakan Smart PLS memiliki  Goodness of Fit (GoF) lebih besar dari 0,36 yaitu 0,44; 0,47 dan 0,43. Instrumen memiliki reliabilitas tinggi berdasarkan SmartPLS berturut-turut 0,79; 0,81 dan 0,75. Pengujian fit model dan parameter butir instrumen menggunakan Parscale. Butir-butir yang tidak fit tersebut tidak digugurkan tetapi diperbaiki tata kalimatnya. Profil peserta didik dibuat dengan menggunakan program Excel, Sheet 1 menunjukkan skor total peserta didik, dan Sheet 2 dan seterusnya menunjukkan profil individu peserta didik.

Setelah mendengarkan presentasi dan tanggapan dari promovendus akhirnya tim penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. (ketua), Prof. Dr. Badrun Kartowagiran (sekretaris), Prof. Dr. Budiyono (promotor merangkap penguji), Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (co-promotor merangkap penguji), Prof. Dr. Sukardjo, dan Prof. Dr. Ashadi memberikan gelar doktor kependidikan pada prodi PEP. Dosen Pendidikan Kimia FKIP UNS ini merupakan doktor ke 206 di PPs UNY dan ke 123 untuk prodi PEP. (Rb)