Dr. Budi Santoso Kembangkan Model Uji Kompetensi Terpadu

Evaluasi akhir mata pelajaran kejuruan di SMK dilaksanakan dalam bentuk ujian praktik kejuruan/UPK. UPK ini merupakan bagian tak terpisahkan dari ujian nasional/UN. Salah satu UPK adalah bidang otomotif. Saat ini uji kompetensi bidang otomotif dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi profesi teknik otomotif/LSPTO yang merupakan lembaga independen dan berada di bawah naungan Badan Nasional Sertifikasi Profesi/BNSP.

Untuk mendapatkan kualitas lulusan SMK otomotif yang maksimal salah satunya dengan uji kompetensi terpadu. Uji kompetensi terpadu ini memadukan antara perencanaan kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian.

Drs. Budi Santosa, M.Pd. mengembangkan model uji kompetensi untuk menjawab tantangan tersebut. Guru otomotif di SMK 2 Yogyakarta ini mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Model Uji Kompetensi Terpadu di Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Otomotif”. Presentasi tersebut dilakukan dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta pada hari Senin, 25 Agustus 2014.

Dalam paparannya, promovendus mengemukakan bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan model uji kompetensi terpadu yang layak diimplementasikan di SMK bidang keahlian otomotif kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan. Model uji kompetensi terpadu yang dimaksud adalah uji kompetensi yang memadukan antara proses pembelajaran dan penilaian/ujian. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh: (1) uji kompetensi yang dilaksanakan selama ini kurang memberikan pengakuan kompetensi tamatan SMK oleh dunia usaha/industri, (2) kurangnya keterlibatan pihak dunia usaha/industri dalam pengembangan pembelajaran di SMK, (3) minimnya siswa SMK bidang keahlian otomotif yang mengikuti uji kompetensi yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi, (4) kurangnya upaya yang dilakukan oleh SMK untuk mengembangkan proses pembelajaran di SMK maupun di dunia usaha/industri.

Lebih lanjut, penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) yang dikembangkan oleh Borg & Gall dan dimodifikasi oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2011), yang terdiri dari tahap pendahuluan, pengembangan dan pengujian. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Perindustrian Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, termasuk di Bengkel Toyota Nasmoco Janti, Bengkel Borobudur Oto Mobil Yogyakarta, dan Bengkel Dicky Auto Service sebagai tempat praktik kerja industri siswa SMK. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi terlibat, dan dokumentasi pada tiga SMK negeri dan swasta dan tiga bengkel mobil di Yogyakarta.

Hasil penelitian dan pengembangan menemukan bahwa menurut persepsi dan pendapat para ahli pendidikan teknik otomotif, master asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan praktisi sekolah dan praktisi perbengkelan mobil, model uji kompetensi terpadu layak diterapkan di SMK bidang keahlian otomotif kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan.

Model uji kompetensi terpadu ini dikembangkan dalam aspek: pengembangan standar kompetensi, pengembangan kurikulum, pengembangan pembelajaran berbasis kompetensi di SMK dan pembelajaran di dunia usaha/industri melalui praktik kerja industri. Standar kompetensi dikembangkan melalui penentuan standar kompetensi dan kesesuaian dengan kebutuhan pekerjaan. Pengembangan kurikulum dikembangkan melalui keterlibatan industri dan sinkronisasi materi kompetensi dengan industri. Pengembangan pembelajaran di SMK dikembangkan melalui profesionalisme guru sebagai asesor independen, pengembangan sumber belajar dan model pembelajaran, model penilaian, materi soft skill melalui penanaman budaya Kaizen dan laporan hasil belajar dalam bentuk skill passport. Pembelajaran di industri dalam bentuk praktik kerja industri dengan fokus pada kluster kompetensi. Pengembangan uji kompetensi dilakukan melalui sistem ujian melalui bekerja pada pekerjaan riil, SMK memiliki tempat uji kompetensi, dan menjadi lembaga sertifikasi profesi independen.

Hasil penelitian ini berhasil dipertahankan oleh promovendus berkat bimbingan promotor Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. dan Prof. Slamet PH., Ph.D. Ketua tim penguji, Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. membacakan keputusan sidang bahwa Drs. Budi Santosa, M.Pd. layak mendapatkan gelar doktor kependidikan dalam bidang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan dengan predikat Sangat Memuaskan.

Dr. Budi Santosa, M.Pd. berhasil menjadi doktor ke 239 di PPs UNY dan 67 pada prodi PTK. Selamat andil memajukan  pendidikan teknik otomotif di SMK. (Rb)