DIES NATALIS SEKOLAH PASCASARJANA UNY KE 40: INTERNASIONALISASI PRODI MULTIDISIPLIN

Hari ini, tanggal 1 Desember 2023 adalah Dies Natalis Sekolah Pascasarjana (SPS) UNY yang ke 40. Banyak hal yang terjadi di SPS selama 40 tahun itu. Pertama, sampai dengan tahun 2019, SPS memiliki 38 Program Studi (Prodi), dengan komposisi 33 Prodi Magister (S-2) dan 5 Prodi Doktoral (S-3). Sebanyak 15 prodi terakreditasi internasional dari ASIIN, ASIC, AUNQA,  Pada tahun tersebut, UNY memiliki organisasi tatakelola yang baru, yaitu semua prodi monodisiplin dibawa ke fakultas, sehingga tinggal 5 Prodi multidisiplin di SPS UNY. Selanjutnya, SPS mengembangkan 2 prodi multidisiplin baru, sehingga sekarang terdapat 7 Prodi multidisiplin di SPS, yaitu: (1) Prodi S-3 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK)  (S3), (2) Prodi S-3 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP), (3) Prodi S-3 Ilmu Pendidikan (IP), (4) Prodi S-2 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan  (PTK), (5) Prodi S-2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP), (6) Prodi S-2 Ilmu Lingkungan (IL), dan (7) Prodi S-2 Manajemen SDM Pendidikan (MSDMP). Dari tujuh prodi tersebut, lima prodi (nomor 1-5) sudah terakreditasi Unggul oleh Lamdik, dan dua prodi baru (nomor 6 dan 7) terakreditasi Baik.

Prodi PTK merupakan Pendidikan vokasional atau Technical and Vocational Education and Training (TVET) yang menyiapkan tenaga ahli siap kerja pada berbagai bidang dunia usaha dan industri. Konferensi internasional TVET baru saja dilaksanakan di Batam pada tanggal 3-5 Juli 2023 dengan mengusung tema ‘Collaborative Framework on TVET Reformation in Encouraging Innovation through Collaboration Between TVET and Business Entity/Industry. Kolaborasi antara dunia Pendidikan dan dunia usaha dan dunia industri (Dudi) menjadi elemen utama TVET (Kemendibud, 2023). Jadi PTK tidak hanya menyiapkan guru SMK atau Dosen PTK tetapi juga tenaga terampil bagi dunia industri dan dunia usaha.

Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) memiliki tiga konsentrasi yaitu penelitian, evaluasi, dan pengukuran. Prodi ini menghasilkan para peneliti yang memiliki wawasan yang luas di bidang penelitian. Selain itu, prodi ini juga menghasilkan ahli evaluasi yang dapat mengembangkan model evaluasi di berbagai bidang. Prodi ini juga menghasilkan ahli pengukuran yang mampu mengembangkan alat ukur atau instrumen pengukuran di berbagai bidang, khususnya di bidang Pendidikan.

Prodi Ilmu Pendidikan (IP) menghasilkan ahli di bidang Pendidikan. Prodi ini memiliki banyak konsentrasi seperti Pendidikan IPS, Pendidikan Digital, Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Multikultur, dan Pendidikan Anak Usia Dini. Sedangkan prodi S-2 Ilmu Lingkungan dan Manajemen SDM Pendidikan adalah prodi baru. Prodi Ilmu Lingkungan  menghsilkan ahli di bidang tata kelola lingkungan, penanganan pencemaran, dan analisis dampak lingkungan. Prodi MSDMP menyediakan Pendidikan bagi insan pendidikan yang menekuni bidang manajemen sumber daya di bidang Pendidikan.

Ada dua program utama yang dikembangkan SPS UNY di tahun 2024 yaitu pengembangan prodi multidisiplin dan internasionalisasi prodi. Banyak referensi terkait prodi multidisiplin; dari yang sangat sederhana sampai ke akar filosofinya (Barakhsanova et al., 2020; Cheng, 2022; Exter, 2018; Fonseca et al., 2021).  Sudikan (2015) membahas panjang lebar mengenai  kajian ilmu monodisiplin, multidisiplin, dan transdisiplin. Pemikiran sederhana memandang jika suatu prodi memiliki program linier dari S1, S2, dan S3 maka prodi tersebut dipandang sebagai prodi monodisiplin.  Pemikiran yang lebih dalam menganai ilmu  monodisiplin, multidisiplin, dan transdisiplin menyangkut kajian epistemologis dan ontologis ilmu sebagaimana dibahas oleh Sudikan. Prodi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), misalnya, membutuhkan berbagai bidang ilmu seperti Bahasa untuk anak usia dini, sains untuk anak usia dini, matematika untuk anak usia dini, seni untuk anak usia dini, olah raga untuk anak usia dini, kurikulum, asesmen, dan pedagogi anak usia dini.

Ke depan, SPS UNY fokus pada pengembangan prodi mutidisiplin. Hal itu didasarkan atas kebutuhan kehidupan manusia modern yang semakin kompleks dan membutuhkan ilmu muti-, inter-, dan trans-disiplin dalam pemecahannya. Satu permasalahan tidak dapat diatasi hanya dengan menggunakan satu disiplin ilmu, tetapi membutuhkan banyak disiplin ilmu. Sebagai contoh, ketika terjadi bencana alam berupa gunung Meletus, gempa bumi, atau Tsunami, dibutuhkan pendekatan multidisplin dan inter disiplin untuk menangani korban bencana tersebut, seperti ilmu sosial, ilmu ekonomi, ilmu sosiologi, ilmu Kesehatan, ilmu gizi, ilmu psikologi, dan ilmu Pendidikan.

Setelah UNY menjadi PTNBH pada tahun 2022, maka internasionalisasi prodi menjadi tuntutan. Banyak acuan pengembangan prodi bertaraf internasional. Salah satu acuan adalah system perengkingan, seperti  World University Rank (WUR), Times Higher Education, Quacquarelli Symonds (QS) University Rank, Times Higher Education Suppelement (THES), dan World University Rank (WUR). Setiap sistem perengkingan memiliki indikator yang berbeda-beda. Demikian pula bobot setiap indikatornya berbeda.  Indikator tersebut antara lain adalah Teaching (the learning environment), Research (volume, income and reputation), Citations (research influence), International outlook (staff, students and research), Industry income (knowledge transfer), Green matric, Popularitas, Kenyamanan dan keamanan, Keterbukaan, dan Kesiapan Kerja Lulusan (Graduate Employability).

Tentu tidak mudah untuk mencapai derajat World’s Class University (WCU) seperti tersebut di atas. Diperlukan usaha yang kuat dan konsisten untuk mencapai hal itu. SPS telah memulai dengan hal-hal yang kecil, seperti benchmarking kurikulum dengan prodi sejenis yang sudah maju di luar negeri, mengundang professor dari luar negeri untuk mengisi kuliah (visiting professor), mengirim professor untuk memberi kuliah di luar negeri, mengundang 4-5 professor untuk melakukan diskusi dengan dosen dan mahasiswa (academic discussion), penerjemahan RPS, bahan ajar, dan Powerpoint ke dalam Bahasa Inggris, pelatihan Bahasa Inggris dosen dan tendik, dan memperbanyak artikel di jurnal bereputasi internsional.

 Selain itu, SPS juga berusaha meningkatkan kualitas lulusan mengikuti indicator yang ada di dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) (Perpres no 8 tahun 2012) di mana lulusan S2 dan S3 harus memiliki kriteria tertentu. Lulusan S-2  harus (1) mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji, dan (2) mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner. Lulusan S-3 harus (1) mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji, (2) mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, dan transdisipliner, dan (3) mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional. Akhirnya, Selamat Dies Natalis UNY ke 40 semoga terus berkembang dan maju menjadi World’s Class University. (SS)