Penilaian Otentik Dalam Peningkatan Kualitas Pengajaran

Dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah telah memberlakukan kurikulum 2013 pada semua jenjang sekolah. Kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum sebelumnya yaitu pada penerapan pendekatan ilmiah.

Saat ini para guru perlu mengembangkan strategi mengajar yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Di samping itu, guru juga perlu mengembangkan teknik evaluasi prestasi belajar peserta didik, yang relevan dengan pendekatan ilmiah. Evaluasi ini harus mampu menunjukkan prestasi belajar peserta didik dalam mengamati, eksperimen, sosial networking, dan sebagainya.

Authentic assessment dilakukan dalam kelas dan fokus pada kompleks dan tugas kontekstual yang memungkinkan peserta didik untuk menampilkan kompetensi mereka dalam susunan yang lebih otentik. Penilaian otentik, bagaimanapun bukan hal yang mudah.

Dari latar belakang di atas, prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) Program Pascasarjana mengadakan pertemuan yang dikemas dalam International Conference on Educational Research dan Evaluation (ICERE) 2014 dengan mengangkat tema “Authentic Assessment for Improving Teaching Quality”. Konferensi ini dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 8-9 November 2014 di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY.

Konferensi dibuka secara resmi oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. Dalam sambutannya, beliau berharap para peserta dapat sharing dengan pembicara dan pemakalah tentang uptodate knowledge dan experiences yang relevan dengan penilaian otentik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Semoga  pertemuan ini memberikan manfaat kepada para pakar asesmen, pembuat kebiajakan, peserta didik, dan praktisi.,”tutup Pak Rektor.

Konferensi ini menghadirkan pembicara dari USA, Thailand, dan Indonesia antara lain Madhabi Chatterji, Ph.D. dari Columbia University, USA, Dr. Pongthep Jiraro dari Burapha University, Thailand, dan Prof. Dr. Paulina Panen yang merupakan staf akademik DIKTI dan pengajar Universitas Sampoerna.

Madhabi Chatterji, Ph.D. memaparkan presentasi yang berjudul “Classroom Assessment: Theory, Implementation, and the Proximal Assessment for Learner Diagnosis (PALD) Model”.

Dalam paparannya, anggota American Evaluation Association (AEA) ini menyampaikan tiga  pokok bahasan yaitu Teori Umum dan Prinsip Pelaksanaan Penilaian Kelas, perbandingan antara penialaian kelas dan penilain skala besar di USA, Teori Dasar, Penelitian, Temuan, dan Arah Masa Depan dari the Proximal Assessment for Learner Diagnosis (PALD) Model.

Tampil pembicara kedua yaitu Dr. Pongthep Jiraro menyampaikan makalah berjudul “Implementation of Authentic Assessment”. Secara garis besar beliau memaparkan tentang pengukuran, uji butir, pengujian, evaluasi, menulis item pada domain kognitif, karakteristik butri tes yang baik, pedoman penulisan item domain kognitif. dan konsep serta prinsip penilain otentik.

Pembicara terakhir adalah Prof. Dr. Paulina Panen, seorang staf akademik DIKTI,. Beliau menyampaikan makalah dengan judul “Pembelajaran Kreatif”. Menurut beliau, pada dasarnya peserta didik memiliki kapasitas untuk menjadi kreatif sejak lahir. Dari hal itu, beliau mengajak peserta untuk menemukan bagaimana cara memelihara kapasitas untuk lebih kreatif di masa yang kan datang. Selain itu, beliau memaparkan generasi emas Indonesia 2045, kreatif dalam Kurikulum 2013 yang tematik dan terpadu, teori tentang kreatif,  dan strategi pembelajaran kreatif.

Selain tiga pembicara utama, dalam paralel session ditampilkan 50 judul makalah yang terbagi dalam 3 tema yaitu  Issues of Classroom Assessment Implementation, Implementation of Authentic Assessment, dan Developing a Strategy of Creative Teaching. (Rb)