Paradigma Studi Mahasiswa Baru Pascasarjana dalam Kerangka SNPT

Rabu, 3 September 2014 bertempat di GOR (Gedung Olahraga) Universitas Negeri Yogyakarta, diadakan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Pemutaran video profil mengiringi masuknya mahasiswa baru dan civitas akademika PPs UNY. Hadir dalam acara ini Rektor UNY, WR I, WR III, WR IV, Dekan, Direktur PPs, Asdir I, Asdir II, KaBiro, Dewan Pertimbangan PPs, Dosen Homebase, kaprodi, sekprodi, karyawan, mahasiswa KMP, dan tentunya mahasiswa baru sejumlah 1055.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan laporan dan sambutan direktur PPs UNY. Menurut Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., “ibarat nasi gudeg dengan menu lengkap dan istimewa, OSPEK kali ini memang istimewa karena jumlah mahasiswa yang fantastis 1055 sehingga harus diadakan di GOR kebanggaan UNY”, ungkapnya.

Selain itu, yang teristimewa juga pada acara ini juga diberikan kuliah umum oleh Guru Besar ITB, Prof. Dr. Ing. Ir. Adang Suwandi Ahmad, DEA. Dengan tema “Paradigma Studi Mahasiswa Baru Pascasarjana dalam Kerangka SNPT”. Harapannya pelaksanaan kurikulum berbasis KKNI, layanan pembelajaran di PPs sangat memuaskan dan It’s more than just a degree sungguh-sungguh dapat diwujudkan”, tutupnya.

Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab. M.Pd., M.A. berkenan memberikan sambutan sekaligus membuka OSPEK ini dengan menyematkan PIN kepada mahasiswa. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang telah diterima studi di PPs UNY. “Dengan adanya kuliah umum dari Staf Ahli SNPT Dir. Kelembagaan DIKTI mahasiswa bisa menjadi individu terdidik yang berhasil”, ungkapnya.

“Mahasiswa harus mempertimbangkan hal penting antara lain, fleksibilitas, etika kerja keras, advokasi diri, well organize, inisiatif, tangungjawab, berwawasan global, dan terhindar dari plagiat”, tutupnya.

Selanjutnya kuliah umum disampaikan oleh Prof. Dr.Ing. Ir. Adang Suwandi Ahmad, DEA. Beliau menyampaikan makalah berjudul “Pendidikan Pascasarjana sebagai Penghela Tridharma dalam Mewujudkan Kemandirian Bangsa Indonesia”.

“Saat ini Indonesia belum 100% mandiri. Banyak pakar tetapi belum diberdayakan. Selain itu, pendidikan tinggi berkualitas baik di suatu negara dapat pengembangan ekonomi negara tersebut, yang selanjutnya mampu mengakselerasi kualitas pendidikan itu sendiri. Pendidikan dasar dan menengah harusnya meberikan skill dasar untuk hidup (basic skills for life). Sedangkan pendidikan tinggi menumbuhkan skill berfikir, teknikal, dan sikap akademik tingkat tinggi yang dibangun atas skill dasar tersebut”, ungkap Tim Penilai Pengajuan Prodi Baru S3 Dir. Kelembagaan DIKTI ini.

“Saat ini tridharma pendidikan perlu dilakukan secara terintegrasi dan terinstitusi. Salah satunya dengan adanya pilihan strategis melakui penelitian sebagai kegiatan penghela pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Keskolaran sebagai basis lulusan kreatif dan pejuang kemandirian bangsa”, tambahnya.

Berkaitan dengan KKNI, beliau juga menyampaikan Indonesian Qualification Framework dan Arah Kurikulum LPTK. Di dalamnya terdapat berbagai level kemampuan yang diharapakan mulai dari Diploma, Sarjana hingga Doktor pada level 6-9.

Selanjutnya SN Dikti (Standar Nasional Pendidikan Tinggi) bertujuan untuk menjamin tercapainya tujuan Dikti, menjamin mutu pembelajaran, penelitian, PPM sesuai dengan mutu SNPT, dan mendorong PT di seluruh wilayah NKRI mencapai mutu pembelajaran, penelitian, PPM melampui kriteria SNPT secara berkelanjutan. Selain itu, dalam SNPT terdapat 8 standar dalam hal pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

Di akhir paparannya, “dengan 3 slogan Ki Hajar Dewantara kita bersama-sama membangun keskolaran bangsa untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang mandiri, kreatif, inovatif, dan berakhlakul karimah”, tutupnya.

Setelah ISHOMA, disampaikan materi dari Asdir I PPs, Prof. Pardjono, Ph.D. yang menyampaikan wawasan dan peraturan akademik. Asdir II, Prof. Dr. Muhyadi menyampaikan materi Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian.

Kesempatan selanjutnya disampaikan materi Wawan ICT UNY oleh Dr. Lantip Diat Prasojo dan Wawasan Perpustakaan dan Pengelolaan referensi dengan Tools Zotero oleh Nurkhamid, Ph.D.
Pada hari kedua, Kamis, 4 September 2014 tidak kalah serunya juga disampaikan makalah pendidikan dengan judul “Peran Lulusan PPs UNY dalam Pembangunan Nasional (Bidang Pendidikan)” oleh pakar pendidikan dengan sederet gelarnya, Prof. Slamet PH., M.A., M.Ed., M.A., MLHR., Ph.D.

Di penghujung acara dipungkasi dengan paparan AAM (Asosiasi Alumni dan Mahasiswa) PPs oleh Dr. Aman dan orasi tentang organisasi mahasiswa PPs yaitu KMP (Keluarga Mahasiswa) oleh Fadhli Rozaq, S.Pd.

Selesai acara di GOR UNY, mahasiswa baru diajak untuk mengikuti pertemuan dengan kaprodi dan sekprodi serta koordinator KMP masing-masing. (Rb)