Dr. Retno Wahyuningsih Kembangkan Model Evaluasi Penyelenggaraan SIT

Bertempat di Ruang Aula, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (22/9), menggelar ujian terbuka disertasi Retno Wahyuningsih, M.Pd. Dalam ujian tersebut, promovendus mempresentasikan disertasi berjudul “Pengembangan Model Evaluasi Penyelenggaraan Sekolah Islam Terpadu (SIT)” dihadapan tim penguji. Promotor dalam ujian ini adalah Prof. Dr. Budiyono sedangkan Co-promotor adalah Sumarno, Ph.D.

Ketua tim penguji Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. memperkenalkan para penguji yang beranggotakan 2 (dua) orang, seorang promotor dan seorang Co-promotor serta seorang sekretaris. Anggota Tim Penguji antara lain Prof. Dr. Ajat Sudrajat dan Prof. Dr. Abdul Gafur. Sementara itu, sekretaris penguji adalah Prof. Dr. Badrun Kartowagiran. Setelah Ketua Tim Penguji membuka dan mengenalkan anggota penguji, kemudian dilanjutkan dengan presentasi ringkasan disertasi yang dipaparkan promovendus selama 15 menit. Selanjutnya dilakukan sesi  tanya jawab yang berlangsung selama 60 menit.

Dalam persentasi disertasinya, dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Surakarta ini menjelaskan bahwa perlu adanya sebuah model evaluasi yang tepat sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi penyelenggaraan SDIT. Selain itu, penelitiannya ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik instrumen dalam model evaluasi SIT yang dikembangkan, mendeskripsikan efektivitas model evaluasi SIT yang dikembangkan, dan mengetahui gambaran dan kriteria hasil evaluasi yang dilaksanakan di SDIT.

Promovendus menyimpulkan bahwa telah dihasilkan model evaluasi penyelenggaraan sekolah Islam Terpadu (EPSIT) yang dapat digunakan untuk mengevaluasi penyelenggaraan SDIT. Model EPSIT dikembangkan menggunakan langkah-langkah sistematis yang diadaptasi dari model Borg and Gali. Selain itu, karakteristik instrumen dalam model EPSIT : memiliki format sangat baik, telah memenuhi substansi model evaluasi, memiliki tingkat validitas konstruk yang dapat diandalkan, dan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi

“Model EPSIT memiliki keefektifan yang “sangat baik” dan telah memenuhi standar sebagai sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi penyelenggaraan SDIT. Kriteria dalam Model EPSIT dapat memberikan gambaran secara faktual dan menyeluruh mengenai penyelenggaraan SDIT”, lanjutnya.

“Namun demikian studi ini masih memiliki keterbatasan. Maka dari itu selanjutnya disarankan agar: evaluasi diselenggarakan dalam satu waktu, waktu pelaksanaan evaluasi harus benar-benar tepat dan direncanakan dengan sebaik-baiknya, perlu dipertimbangkan untuk mengukur output kompetensi lulusan dari alumni yang benar-benar telah lulus dari SDIT, dan EPSIT sebaiknya diposisikan sebagai persiapan untuk akreditasi”, tutupnya.

Alumnus Magister Pendidikan Sains UNS Surakarta yang lulus pada tahun 2009 ini memperoleh predikat sangat memuaskan melalui hasil sidang yang disampaikan oleh Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. selaku Ketua Tim Penguji. Kemudian Prof. Dr. Budiyono selaku promotor memberikan sambutan dan ucapan selamat kepada Doktor ke 244 di Program Pascasarjana UNY. Tim promotor mengapresiasi capaian Dr. Retno Wahyuningsih dalam usaha menyelesaikan penelitian pengembangan yang dimulai dari pengumpulan informasi hingga revisi produk akhir sehingga berhak mendapat gelar akademik tertinggi. Selamat kepada Dr. Retno Wahyuningsih yang telah menjadi doktor ke 142 pada prodi PEP PPs UNY. (Rb)