Animo belajar untuk jenjang magister (S2) dan doktor (S3) di Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta ternyata semakin hari semakin meningkat. Hal ini terbukti dari jumlah calon mahasiswa yang ikut seleksi mandiri PPs UNY pada gelombang ketiga pada Sabtu, 11 Juni 2017. Tercatat terdapat 639 calon mahasiswa S2 memperebutkan 252 kuota yang ditawarkan. Untuk jenjang S3 terdapat 84 orang calon mahasiswa yang mendaftar dengan 470 kuota yang dapat ditampung.

Seleksi yang dilakukan melalui jalur CBT (Computerized Based Test) yang terdiri atas Tes Kemampuan Potensi Akademik (TPA) dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris. Untuk TPA materi yang diujikan antara lain tes bakat verbal, tes bakat numerasi, dan tes bakat analogi/abstrak. Tes Kemampuan Bahasa Inggris dijalankan seperti tes TOEFL pada umumnya yang terdiri beberapa materi antara lain Structure, Written Expression dan Listening.

Melalui CBT ini, semakin mempermudah dalam pengambilan keputusan dalam menentukan calon mahasiswa yang diterima. Setelah mahasiswa menyelesaikan ujian yang ditempuh, maka secara otomatis sistem akan mengolah dan menghasilkan nilai akhir yang dicapai calon mahasiswa. Dengan begitu, penentuan kelulusan calon mahasiswa menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat hasilnya.

Dalam penentuan kelulusan calon mahasiswa, Program Pascasarjana UNY memiliki standar mutu yang baku. Calon mahasiswa harus memenuhi standar passing grade yang sudah ditentukan. Selain itu, terdapat score minimal TOEFL yang harus dimiliki calon mahasiswa baik magister maupun doktor. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa nantinya mampu mengikuti perkuliahan dengan lancar dan membaca referensi terkait perkuliahan yang masih original, yang secara umum berbahasa Inggris.

Dengan pola seleksi yang ketat ini, diharapkan nantinya Program Pascasarjana UNY dapat menghasilkan output yang lulus tetap waktu, berkualitas, dan berdaya saing tinggi serta nantinya hasil temuan dalam penelitian dan keahliannya dimanfaatkan untuk khalayak umum. (Rubiman)

.