WORKSHOP ON MEDIA DEVELOPMENT IN ENGLISH LANGUAGE TEACHING

Sabtu, 5 November 2016, beberapa mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris semester 1, angkatan 2016, Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, beserta dua dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran yaitu Dra. Pangesti Wiedarti M., Appl. Ling., Ph.D. dan Dr. Dyah Setyowati Ciptaningrum, S.Pd., M.Ed.  melaksanakan sebuah workshop yang bertemakan Pengembangan Media Pembalajaran Bahasa Inggris yang dihubungkan dengan gaya belajar siswa yang beragam. Workshop tersebut berjudul “Workshop on Media Development in English Language Teaching”, diselenggarakan selama lima jam, dimulai pada pukul 09:00 pagi, ditutup pada pukul 13:00, dan dihadiri oleh kurang lebih 34 mahasiswa dari dua kelas Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.

Tujuan dari workshop ini adalah untuk memberikan pemahaman lebih jauh kepada mahasiswa akan pentingnya pengakomodasian gaya belajar siswa yang beragam melalui pengaplikasian media pembelajaran yang dikembangkan dan dikemas secara kreatif dan inovatif.  Perbedaan gaya belajar pada siswa menjadi faktor berpengaruh terhadap bagaimana pengajar mempersiapkan rencana pembelajaran yang mampu menyukseskan proses belajar-mengajar. Gaya belajar yang diusung menjadi isu utama pengembangan media belajar dalam seminar ini adalah gaya belajar visual, auditory, dan kinaesthetic.

Workshop ini dibuka dengan sambutan dari kedua dosen, Dra. Pangesti Wiedarti M., Appl. Ling., Ph.D. dan Dr. Dyah Setyowati Ciptaningrum, S.Pd., M.Ed., selaku pemrakarsa. Kemudian dilanjutkan dengan sajian musik oleh salah satu mahasiswi bernama Reni Handayani. Mahasiswi tersebut membawakan beberapa buah lagu dengan diiringi oleh permainan gitar yang menarik sehingga sangat menghibur semua yang terlibat dalam workshop tersebut.

Pada acara berikutnya, kedua dosen kemudian memilih masing-masing tiga mahasiswa dari kedua kelas di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris untuk mempresentasikan esai yang telah disusun sebagai representasi dari topik yang diangkat. Beberapa mahasiswa yang mempresentasikan esai mengangkat topik yang berbeda, mewakili tiga gaya belajar yang menjadi tema utama workshop dengan menggunakan media pengembangan belajar yang sangat variatif dan kreatif. Ke-6 mahasiswa beserta esai yang dipresentasikan adalah (1) Banatul Murtafi’ah dengan judul “The Use of Mind Map Tools to Support the Hearing Impaired Students’ Learning Style” yang mengenalkan peta konsep (mind map) untuk membantu pembelajaran siswa yang memiliki keterbatasan dalam indra pendengar; (2) Andyani Larasati dengan esai “The Use of Cubing in Accommodating Differentiated Instruction for Students with VAK Learning Styles”  yang membahas penggunaan media kubus untuk mengakomodasi pembelajaran menggunakan differentiated instruction, pembelajaran berbasis pembedaan instruksi berdasarkan gaya belajar; (3) Astri Olivia dengan judul esai “Using Randall’s ESL Cyber Listening Lab as Teaching Listening Strategies for Auditory Learners”, esai ini mengangkat ide tentang penggunaan website untuk memaksimalisasi belajar siswa yang memiliki gaya belajar auditory; (4) Wahyu Tejo Mulyo dengan esai “The Influence of Congklak Folk Game in Improving Students’ Mastery upon English Vocabulary” dengan mengangkat tema permainan tradisional yakni congklak sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris; (5) Citra Kinanti Kayang dengan esai “Developing Short Video for Kinaesthetic Learners”, menggunakan media video pendek untuk memaksimalkan proses belajar siswa kinaesthetic; (6) Ginanjar Arif Wijaya dengan judul “Brain Based Learning: Developing Comic Book to Learn English through Problem Solving”, esai ini mengangkat tema berbeda yaitu proses belajar dengan memaksimalkan keseimbangan kinerja otak kanan dan kiri, bukan gaya belajar visual, auditory maupun kinaesthetic, melalui media komik yang didesain untuk pembelajaran berdasarkan pemecahan masalah.

Selanjutnya, terdapat diskusi menarik mengenai esai yang disampaikan dan kemudian dilanjutkan dengan presentasi yang disampaikan oleh mahasiswa dan mahasiswi asing sebagai acara terakhir. Mereka adalah Severinus Sakaria yang berasal dari Namibia dan Bouaoune Djihad yang berasal dari Aljazair. Presentasi mereka adalah mengenai sistem pendidikan yang terdapat di kedua negara mereka berikut perbandingannya dengan sistem pendidikan di Indonesia. Dalam presentasi tersebut, diketahui bahwa pemerintah Namibia dan Aljazair mulai mengintegrasikan dan mengembangkan Information and Communication Technologies (ICT) dalam pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah membuat berbagai kebijakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Secara keseluruhan, workshop tersebut berjalan dengan lancar dan para peserta merasa puas terhadap keseluruhan susunan acara. Alokasi waktu yang diberikan sudah mencukupi semua kegiatan dalam workshop.  Kemudian, topik yang diangkat dalam workshop tersebut juga telah berhasil memberikan manfaat dan menambah pemahaman baru bagi para peserta. (Ayu Triworo & Pradana Akbar T.)