Pemberdayaan Perempuan Melalui Diklat Kewirausahaan Bidang Boga

Berbagai macam cara ditempuh pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, salah satunya adalah melalui gerakan kewirausahaan. Namun, hingga saat ini jumlah wirausaha di Indonesia masih rendah, karena masih kurangnya perhatian dunia pendidikan maupun masyarakat terhadap pendidikan kewirausahaan.

Pada sektor pendidikan, gerakan pendidikan kewirausahaan telah dilakukan, salah satunya melalui jalur nonformal. Pelaksanaan program tersebut, selain melalui lembaga pemerintah, juga melibatkan yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan masyarakat seperti LKP, PKBM, SMK, Politeknik, maupun Perguruan Tinggi. Pada kenyataannya program-program tersebut dilaksanakan masih sebatas pada proyek semata, sehingga sangat sedikit adanya keberlanjutan setelah proyek pemerintah berhenti.

Demikian disampaikan Dosen PTBB Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Marwanti, M.Pd., Selasa (19/1/2016), berkaitan hasil penelitian karya disertasinya yang berjudul '“Pengembangan Model Pembelajaran Kewirausahaan Bidang Boga Pada Pendidikan Nonformal untuk Pemberdayaan Perempuan” yang dipresentasikan pada ujian terbuka  Program Pascasarjana UNY.

Menurutnya, salah satu program bidang kejuruan dalam kursus kewirausahaan yang banyak diminati masyarakat adalah bidang boga karena berbagai alasan dari segi keuntungan dan kebutuhan masyarakat. Edukasi terkait dengan usaha makanan antara lain cara penanganan pascapanen yang baik, metode pengolahan serta kandungan gizi pangan sehingga mendongkrak nilai jual, sangat penting diberikan kepada masyarakat.

Dalam temuan penelitiannya, program pendidikan kewirausahaan masyarakat (PKM) belum tersosialisasi dengan maksimal, rekrutmen peserta didik tidak berdasarkan bakat, minat dan kepemilikan embrio usaha boga. Selain itu, kurikulum dan perangkat pembelajaran masih disusun oleh masing-masing lembaga penyelenggara, materi pelatihan masih dominan praktik, fasilitas dan sarana DIKLAT masih kurang, dan belum semua penyelenggara program PKM melakukan evaluasi pembelajaran, monitoring, dan pendampingan.

Produk penelitian berupa DIKLAT kewirausahaan bidang boga pada pendidikan nonformal dimaksudkan untuk mengembangkan dan memperbaiki pendidikan kewirausahaan masyarakat  yang telah berlangsung selama ini. “Harapannya masyarakat yang menjadi sasaran hasil penelitian ini khususnya perempuan menjadi lebih berdaya, mandiri, dan dapat meningkatkan pendapatan menuju kesejahteraan keluarga. Model ini diharapkan bisa diterapkan di berbagai daerah, dengan memperhatikan potensi pendukung usaha bidang boga yang ada pada daerah tertentu, “tegas mahasiswa PTK ini.

Akhirnya setelah melalui tahap perencanaan tujuan pembelajaran, rancangan prototype model, didapat sebuah perangkat pembelajaran kewirausahaan pada pendidikan nonformal yang afektif dan praktis untuk diterapkan. Dengan adanya model PKM Boga ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa wirausaha dan dapat memberdayakan perempuan.

Di hadapan dewan penguji, Marwanti mampu memberikan argumen dan jawaban yang memuaskan. Atas kesepakatan semua dewan penguji, disertasi bimbingan Prof. Dr. Aliyah A. Rasyid dan Prof. Dr. Herminarto Sofyan ini dinilai mampu mengantarkannya meraih doktor dalam bidang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Dr. Marwanti, M.Pd. merupakan doktor ke 305 di PPs UNY. (Rubiman).