Model Unit Produksi SMK di DIY

Program Pascasarjana UNY kembali meluluskan seorang doktor baru ke 121 dari Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Dr. Tawardjono Usman yang merupakan dosen Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif,  Fakultas Teknik UNY ini berhasil menyelesaikan disertasi yang berjudul Model Unit Produksi SMK di DIY dengan hasil sangat memuaskan. Dalam penelitian disertasinya, Dr. Tawardjono menggali tentang pelaksanaan sistem manajeman dan perkembangan unit produksi SMK bidang Otomotif di DIY serta menemukan model unit produksi SMK bidang Otomotif yang efektif yang dapat mewujudkan fungsi dan tujuan unit produksi. Menurutnya, unit produksi merupakan program pemerintah dalam upaya untuk memajukan SMK . Dalam pengembangannya, jika sekolah telah berhasil melaksanakan unit produksi dengan baik, maka pelaksanaannya dapat mengarah menjadi teaching factory, yaitu sebuah program yang mengintegrasikan pembelajaran dengan proses produksi, sehingga siswa memiliki pengalaman langsung bekerja di industri dan diharapkan jiwa wirausaha mereka juga berkembang.

Dalam ujian terbuka dan promosi doktor yang diselenggarakan di Aula PPs UNY pada Selasa (13/3/12) tersebut, Dr. Tawardjono mampu meyakinkan dewan penguji melalui penelitiannya tersebut. Hasil penelitian yang dipaparkan dalam ujian terbuka di antaranya bahwa dari penelitiannya, 7 SMKN yang mempunyai program studi Otomotif dan menyelenggarakan unit produksi dengan baik hanya 1 SMK yang terbukti berhasil dalam pengelolaan unit produksi menjadi teaching factory yaitu SMKN 2 Pengasih Kulon Progo. Selain itu ditemukan bahwa perencanaan unit produksi SMK bidang Otomotif di DIY belum dilaksanakan secara optimal. Pelaksanaannya pun belum sesuai dengan harapan karena minimnya prosedur operasional baku. Dalam pengawasannya juga masih bersifat insidental, sehingga perkembangan unit produksi dapat dikatakan masih jalan di tempat.

Di hadapan dewan penguji yang terdiri dari Prof. Soenarto, Ph.D (Ketua Penguji), Prof. Pardjono, Ph.D (Sekretaris Penguji), Prof. Slamet PH., Ph.D (Promotor I), Prof. Dr. Husaini Usman (Promotor II), FX. Sudarsono,Ph.D., (Penguji I), dan Dr. Moerdiyanto (Penguji II), Dr. Tawardjono menjelaskan bahwa dukungan dari pemerintah, motivasi belajar siswa yang tinggi serta tanggapan masyarakat yang positif terhadap adanya unit produksi di SMK merupakan beberapa faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan manajemen unit produksi di SMK. Akan tetapi, kendala-kendala yang dihadapi juga beragam dalam pelaksanaan unit produksi, di antaranya belum sinkronnya penanganan manajemen unit produksi antara dinas pendidikan dengan sekolah, sulitnya mensinkronkan jadwal teori di kelas dengan jadwal praktek di bengkel, kurangnya SDM yang berkualitas dan profesional yang menangani unit produksi, dan kurangnya penghargaan kepada guru pelaksana unit produksi. Selain itu, beliau juga berhasil menemukan model unit produksi yang efektif diantaranya meliputi membuat desain unit produksi sekolah, menentukan tujuan unit produksi sekolah, menentukan proses kegiatan dalam unit produksi seperti manajemen produksi dan manajemen pemasaran, menentukan pendukung operasional proses unit produksi yang meliputi manajemen personalia, manajemen peralatan dan manajemen keuangan. Ditambahkan pula bahwa partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan unit produksi/teaching factory SMK di DIY cukup baik dan positif. Terbukti 56% masyarakat memanfaatkan fasilitas unit produksi yang ditunjukkan pada hasil angket yang diberikan kepada konsumen. (sinta)