Model Asesmen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru SMA

Prestasi peserta didik di Indonesia berdasarkan beberapa survei Internasional menunjukkan hasil rata-rata masih rendah. Hasil analisis terhadap UN SMA dari 2009 – 2011 sebagian besar peserta UN mengalami masalah pada soal-soal yang menuntut kemampuan berpikir analisis. Selain itu, kajian hasil SNMPTN 2012 menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik kesulitan pada soal IPA terpadu yang membutuhkan kemampuan berpikir dan analisis tinggi. Sejalan dengan itu, kondisi guru di Indonesia juga masih memprihatinkan, dengan rendahnya hasil uji kompetensi guru.

Rendahnya prestasi peserta didik disebabkan oleh masalah praktik pembelajaran guru-guru di kelas. Hal ini terjadi karena masih rendahnya kompetensi guru, sehingga fokus guru dalam pembelajaran masih didominasi pada kemampuan berpikir tingkat rendah dan menengah, belum berorientasi kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mencakup kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Untuk meningkatkan kompetensinya, telah banyak program pemerintah yang digalakkan bagi guru salah satunya adalah pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan. Namun, keefektifan pelaksanaan program tersebut banyak dipertanyakan oleh pemangku kepentingan.

Dalam upaya memperoleh informasi yang akurat tentang keefektifan pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) guru, maka diperlukan sistem penilaian/asesmen. Hasil asesmen ini diharapakan akan mendorong guru, pemerintah, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya untuk menentukan strategi yang lebih tepat dan akurat dalam pembinaan dan pengembangan kariri profesional guru.

Adalah Wirman Kasmayadi, S.Pd., M.Si., mencoba merancang model asesmen pengembangan keprofesian guru berkelanjutan yang dituangkan dalam sebuah penelitian disertasi studi doktoralnya. Disertasi berjudul “Model Asesmen Pengembangan Keprofesian Guru Sekolah Menengah Atas” ini dipaparkan dalam sidang Ujian Terbuka Promosi Doktor Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu, 16 April 2016.

Penelitian yang dibimbing oleh promotor Prof. Kumaidi, Ph.D. dan Sumarno, Ph.D. ini difokuskan pada pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk Guru SMA. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan bagi peneliti lain bidang asesmen pendidikan untuk menguji kecocokan model pada guru jenjang SD/MI dan SMP/MTs. Sedangkan bagi pemerintah berguna untuk menilai keefektifan guru dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan. Secara khusus untuk guru dan kepala sekolah diharapkan menjadi bahan penialain diri bersamaan dengan evaluasi dir sekolah dan penyusunan rencana PKB tahun selanjutnya.

Sementara itu, profil keefektifan PKB guru SMA ini dapat dimanfaatkan guru sebagai bahan refleksi dan pengembangan diri sebagai pembelajar mandiri. Dinas Pendidikan dapat berguna sebagai peta kinerja guru, sedangkan pemerintah dapat memakainya sebagai dasar pembinaan karir dan pengembangan keprofesian guru melalui diklat, bimtek, pendampingan, MGMP, dan lain sebagainya.

Salah satu penguji dalam sidang tersbut adalah Dr. Nurzaman, M.Si. yang merupakan Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud RI. Harapannya, hasil penelitian ini dapat direkomendasikan ke stakeholder terkait dan bisa segera diimplementasikan.

Argumentasi yang kuat yang diberikan Widyaiswara di LPMP NTB atas pertanyaan dan bantahan dari setiap penguji mampu mengantarkannya meraih gelar doktor kependidikan dalam bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Dr. Wirman Kasmayadi tercatat sebagai doktor ke 312 di PPs UNY. (Rubiman).