MENYUARAKAN IDE MELALUI LOMBA ESAI

Di tahun 2045 nanti, Indonesia akan mencapai 1-Abad kemerdekaan Indonesia. Di saat itu, Indonesia diperkirakan akan mendapatkan bonus demografi dengan dominasi usia produktif. Untuk mendapatkan bonus demografi tersebut, persiapan dan daya saing generasi muda saat ini perlu dikembangkan.

Dalam merangkum ide, gagasan, dan kreatifitas pemuda khususnya mahasiswa tersebut, Divisi Penelitian dan Pengembangan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana telah mengadakan lomba Esai dengan Tema “Peran Pemuda Dalam Pembangunan Berkelanjutan Menuju Generasi Emas 2045.” Lomba terbuka bagi seluruh mahasiswa aktif se-Indonesia. Adapun subtema yang diprioritaskan ialah: Sains dan Teknologi, Pendidikan dan Sosial Budaya, Lingkungan, Ekonomi, dan Kesehatan. Lomba diadakan sejak Mei hingga Juli 2019.

Fadilah Utami, S.Pd, selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa lomba Esai tersebut diikuti 35 Universitas se- Indonesia dengan total 82 peserta yang mengirimkan naskah. Dari 82 peserta tersebut ditentukan dipilih 6 pemenang yakni sebagai berikut. Winarti, juara I dari Universitas Sebelas Maret, Mikha Zelanya Silitonga, juara II dari Universitas Negeri Medan, dan M. Robie sebagai juara III dari Universitas Gajah Mada. Sedangkan untuk kategori Juara Harapan diraih oleh Linda Mardiyana Muslimah sebagai Harapan I (Universitas Brawijaya), Riaa Safitri, Harapan II (Universitas Palangka Raya), dan Moh. Iqbal Fariduddin Aththar, Harapan III (Universitas Gajah Mada). Penjurian berlangsung cukup ketat. Para juri dalam lomba Esai tersebut ialah Dr. Insih Wilujeng, M.Pd, Adi Cilik Pierewan, Ph.D., dan Dr. Kana Hidayati, M.Pd.

Ari Nur Widyanto,S.Pd, selaku Ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan KMP turut mengapresiasi dan mendukung lomba Esai nasional tersebut. Ari menuturkan, dengan adanya lomba ini, ide, pandangan generasi millenial atas isu terbaru bisa terhimpun dan dibaca oleh khalayak. “Esai-esai yang terbaik dan terpilih akan dibukukan sebagai bukti ide-ide kreatif pemuda tersebut,” lanjut Mahasiswa PPS jurusan Bahasa Inggris tersebut. (Toba Sastrawan Manik/JK)

.