Kegiatan Kunjungan Study Pascasarjana UNY ke Bandung hari ini (4/9) dilakukan di Sekolah Alam Bandung. Sekolah alam merupakan salah satu model pendidikan yang berupaya untuk melakukan pengembangan pendidikan secara alami seperti belajar dari segala makhluk di alam semesta ini.

Di awal pembentukannya, sekolah ini hanya difokuskan untuk sebuah pendidikan saja, namun dalam kurun beberapa lama dibuatlah sebuah model sekolah yang menjadikan alam sebagai sumber ilmu dan pengelolaan. Ruangan kelas sekolah tersebut bukanlah sebuah ruangan yang megah dengan dinding tembok sebagai penghalangnya, melainkan sebuah saung yang terbuat dari kayu yang dijadikan sebagai kelas utama. Prinsipnya memang lebih dikhususkan pada pengembangan kualitas guru dan metode penerapan kurikulum melalui alam dan ditunjang dengan buku sebagai panduannya.

Sekolah Alam Bandung tersebut didirikan di lahan seluas 5000 m2 dengan lokasi di perbukitan Dago Utara. Desain yang ditampilkan sekolah ini memiliki tata ruang yang tetap menjaga ekosistem lingkungan. Ruang kelas berupa saung dengan tembok berupa pemandangan langsung ke arah perbukitan tersebut tetap menjaga kesuburan dan kehijauan alamnya. Beberapa konsep yang digunakan yaitu program dimana siswanya diharuskan menaman satu pohon.

Meskipun kurikulum sekolah alam dengan sekolah reguler tidak jauh berbeda, namun ada beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh sekolah reguler dan itu merupakan salah satu cara perubahan lebih baik yang diterapkan di dunia pendidikan. Salah keunggulan di Sekolah Alam Bandung yaitu untuk tingkat Taman Kanak-kanak lebih memfokuskan pada pendidikan yang ceria dan lebih menuju pada pengembangan akhlaqul karimah. Kemudian di dalam  salah satu kurikulumnya  terdapat kegiatan kewirausahan yaitu anak-anak diperbolehkan jualan di sekolah dan hasilnya untuk kegiatan siswa sendiri. Hal ini untuk mengajarkan jiwa wirausaha anak. Sekolah alam menerapkan pembelajaran di lingkungan alam terbuka karena meyakini kontribusi gedung sekolah terhadap kualitas sangat kecil. (Syafura Audina)