Manajemen Kemitraan SMK dengan Dunia Kerja dalam Prakerin

Pendidikan kejuruan dalam penyelenggarannya berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan mempersiapkan peserta didik yang siap dalam bidang kerja tertentu. Agar menghasilkan siswa yang dapat kerja dalam bidang tertentu, maka SMK harus menjain kemitraan dengan dunia kerja dan masyarakat. Salah satu bentuk kemitraan tersebut adalah dengan adanya praktik industry (prakerin).

Menurut Dra. Harbiyah, M.Pd., saat ini implementasi kebijakan kemitraan antara SMK dengan dunia kerja masih kurang. Hal ini ternyata terkendala pada sumber daya pelaksana, mekanisme pelaksanaan, dan proses organisasi yang harus dilalui dan diberdayakan dalam dimensi kebijakan kemitraan tersebut.

Dalam penelitiannya di wilayah Kota Banda Aceh ini menunjukkan masih kurangnya kemampuan sekolah dalam menyusun program kerja sama dan kemitraan, dan belum begitu memahami prosedur menjalin kerja sama dan kemitraan dengan lembaga lain. Selain itu, belum mewujudkannya dalam bentuk naskah kerja sama dan kemitraan juga merupakan penyebab kurang baiknya pelaksanaan prakerin siswa SMK di dunia kerja.

Dosen Fak. Teknik Universitas Muhammmadiyah Aceh (Unmuha) ini mengungkapkan informasi tersebut dalam ujian terbuka promosi doktor Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta pada Sabtu, 24 Oktober 2015 di kampus setempat. Hasil penelitian disertasi yang berjudul Pengembangan Model Manajemen Kemitraan SMK dengan Dunia Kerja dalam Praktik Industri dipaparkan ke hadapan dewan penguji yang dipimpin oleh Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed.

“Kami menawarkan model ini karena masih belum tepatnya model manajemen kemitraan antara SMK dengan dunia keja dalam pelaksanaan prakerin untuk meningkatkan kompetensi alumni di Kota Banda Aceh yang implementatif dan efektif untuk dilaksanakan”, tuturnya.

“Dalam model ini akan dilaksanakan kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan dalam evaluasi dalam hal kurikulum dan pembelajaran, kesiswaan, hubungan masyarakat, dan sarana prasarana. Melalui model ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi lulusan SMK di Kota Banda Aceh”, lanjutnya.

Di Kota Banda Aceh belum memiliki model manajemen kemitraan yang jelas dan terpadu. Dengan model yang ditawarkan istri dari Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Aceh, Tarmilin Usman, SE., M.Si. ini dapat memperlihatkan bagaimana seharusnya keterlibatan bidang kurikulum, kesiswaan, hubungan masyarakat, dan sarana prasarana dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.

Dengan pembimbingan intens bolak balik Aceh – Jogja yang dilakukan antara mahasiswa PTK dengan promotor Prof. Dr. Husaini Usman dan Prof. Soenarto, Ph.D. ini dapat menyempurnakan penyelesaian disertasinya.  Oleh karena dapat mempertahankan argumentasinya dengan baik atas pertanyaan, masukan, dan saran yang diberikan penguji, ibu enam anak ini dikukuhkan sebagai doktor ke 292 di Program Pascasarjana UNY. (Rubiman).