Mahasiswa PPs UNY Ikuti The Ship for Southeast Asian Youth Programme 2012 (SSEAYP)

The Ship for Southeast Asian Youth Programme 2012 (SSEAYP) adalah program tahunan yang disponsori oleh pemerintah Jepang dan negara-negara ASEAN. Program tersebut diikuti oleh lebih dari 300 pemuda-pemudi dari negara-negara ASEAN dan Jepang. Dalam program tersebut para pemuda-pemudi memiliki kesempatan untuk tinggal bersama di kapal Nippon Maru selama lebih dari 40 hari.  Mahasiswa S2 Ilmu Keolahragaan PPs UNY, Dwi Apriyanto berhasil menjadi salah satu peserta kontingen Indonesia dalam program bergengsi tersebut yang berlangsung dari 1 Oktober – 18 Desember 2012.

Apri, sapaan mahasiswa semester II di PPs UNY tersebut, menuturkan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut yaitu untuk memelihara persahabatan, menumbuhkan pemahaman yang tinggi di antara pemuda-pemudi dari Jepang dan ASEAN, dan memperluas wawasan internasional mereka. Serangkaian kegiatan telah disiapkan bagi para peserta yaitu, kegiatan on board atau selama di kapal dan country program atau kegiatan selama berlabuh ke suatu negara. Kegiatan on board terdiri dari 12 kegiatan yang meliputi Discussion Group, Solidarity Group, Club Activity, Flag Hoisting, National Presentation, Voluntary Activity, Morning Assembly, Morning Exercise, Morning Call, Night Call, Star Gazing, dan Farewell Ceremony/Party. Kegiatan di setiap negara yang dikunjungi saat berlabuh di antaranya Courtesy Call yaitu, kunjungan atau kegiatan untuk bertemu dengan petinggi negara. Kegiatan lainnya, Institutional Visit merupakan kegiatan mengunjungi instansi baik pemerintah maupun bukan pemerintah serta tempat-tempat ikonik, atau memiliki nilai sejarah maupun rekreasi, atau tempat – tempat penting lainnya di negara yang disinggahi. Kegiatan terakhir yaitu Homestay, yang merupakan kegiatan tinggal bersama orang tua angkat di negara yang dikunjungi dalam rangka mempelajari cara hidup, budaya, aturan, dan aspek sosial masyarakat di negara tersebut.

Perjalanan SSEAYP 2012 dimulai dari Indonesia yang dilanjutkan menuju ke Jepang, Vietnam, Thailand, Singapura, dan berakhir di Indonesia. “Banyak hal yang didapat dalam program tersebut. Pengalaman yang menyenangkan di atas kapal berupa kesempatan untuk bertemu dengan orang yang berbeda negara tapi bisa beribadah bersama karena satu agama dan bisa bermain bola bersama dengan peserta dari negara lain” paparnya. Pemuda asal Kulonprogo tersebut menambahkan bahwa program tersebut telah  memberi dampak positif terhadap dirinya. Wawasan semakin terbuka khususnya tentang ASEAN dan Jepang.  “Saya juga mendapatkan jaringan baru untuk mengembangkan potensi dan bisnis yang sekarang sedang saya geluti. Hal ini merupakan keberuntungan tersendiri bagi saya karena mampu memperluas pasar selain juga mendapatkan banyak sahabat” pungkasnya. (Apri/Sinta)