Kualitas SDM, Perlu Perhatian Khusus pada Era Globalisasi

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan mengusung tema “Revitalisasi Pendidikan Vokasi Seni dan Budaya”.  di Gedung Pusat Layanan Akademik (GPLA) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Kamis (20/10-2016). Event kolaborasi FBS dan Program Pascasarjana ini bertujuan untuk memfasilitasi para dosen, mahasiswa, dan praktisi di bidang seni dan pendidikan seni dalam menyampaikan hasil penelitian, pengembangan pemikiran, dan penelaahan tentang pendidikan kejuruan seni untuk memajukan pendidikan kejuruan seni di Indonesia dan pendidikan seni pada umumnya. Pada akhirnya output seminar ini diharapkan mampu menjadi bahan refleksi dan pemecahannya baik bagi kalangan akademisi, pemangku kepentingan, maupun pemerintah.

Keynote Speaker menghadirkan Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP., Direktur Pembelajaran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang menjelaskan tentang Kebijakan dan Program Pengembangan Pendidikan Vokasi dalam Mengembangkan Pendidikan dan Masyarakat.

Sedangkan pembicara tamu adalah Dr. Kahfiati Kahdar dari ITB Bandung, yang berbicara mengenai Upaya Pelaksanaan Kebijakan dan Program Vokasi dalam Mengembangkan Pendidikan dan Masyarakat, lalu Dr. Susi Gustina dari UPI Bandung, tentang Strategi dan Peningkatan Kapasitas Pendidikan  Vokasi Nonformal dan Informal, serta Dr. Mulyadi yang membeberkan mengenai Kajian Empirik Kontribusi Pendidikan Seni  dalam Pemberdayaan Masyarakat, juga Prof. Dr. Trie Hartiti R., M.Pd., Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta yang menyampaikan makalah tentang Sinergitas Pelaksanaan Pendidikan Vokasi  Nonformal dan Informal.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu menjadi perhatian serius saat memasuki era globalisasi seperti sekarang ini. Karena pada akhirnya akan terjadi arus perdagangan barang dan jasa, serta investasi secara internasional tanpa batas dan sebebas-bebasnya. Seiring munculnya era globalisasi juga terjadi pula perubahan sangat cepat ilmu pengetahuan dan teknologi.

Melihat kondisi yang demikian itu menurut WR II UNY, Prof. Dr. Edi Purwanto, menjadikan tenaga kerja berkualifikasi profesional menjadi tuntutan yang tak terelakkkan. “Karenanya, keberadaan perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan pencetak tenaga kerja andal sangat penting, “tuturnya.

Selanjutnya, dari pengamatan beliau, hingga kini pengembangan SDM di Indonesia masih lemah. Hal ini disebabkan banyak faktor, seperti saat ini pendidikan di Indonesia belum menjadi pemicu utama dan berperan dalam pengembangan SDM serta sarana pendukung yang belum memadai.

Seminar ini dibagi menjadi beberapa fokus diskusi diantaranya, Filosofi, konsep, dan aplikasi vokasi di bidang seni dan budaya, Kurikulum pendidikan vokasi dan budaya, Pelaksanaan pendidikan vokasi seni dan budaya, dan Peran pendidikan vokasi seni dan budaya. (Rubiman).