KELAS SPEAKING BERSAMA DESA BAHASA BOROBUDUR

KMP UNY – Berawal dari pentingnya akan bahasa Inggris dikalangan pengurus dan mahasiswa pascasarjana UNY, serta adanya English Day di sekretariat KMP pada hari Rabu, KMP UNY (Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta) bekerja sama dengan Desa Bahasa Borobudur melaksanakan kelas speaking. Kelas speaking dilaksanakan di Islamic Education Centre (IEC) lantai 2 Masjid Mujahiddin UNY pada Jumat lalu (23/9/2016).

Ketua KMP UNY Mahfuzi Irwan, SPd. sangat mengapresiasi Desa Borobudur dan berharap sinergitas antara kedua lembaga ini tetap terjalin. “Terima kasih pada Desa Bahasa Borobudur yang sudah berkenan berbagi ilmu dan pengalaman dengan PPs UNY, semoga kerja sama bisa terjalin kembali kedepannya,” Ucap Mahfuzi dalam sambutannya.

Kelas Speaking dimulai jam 14.30 WIBdengan dipandu oleh Choirul Fuadi, SPd.I., dan diikuti oleh puluhan mahasiswa PPs UNY angkatan 2015 dan 2016. Perwakilan dari Desa Bahasa Borobudur yakni Miftah Rohman dan Ahmad. Dalam perkenalannya, perwakilan Desa Bahasa Borobudur mengucapkan terima kasih atas kerja sama dalam kegiatan tersebut. Pihaknya juga menyampaikan bahwa melalui program CSR sehingga bisa bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan KMP UNY. Desa Bahasa Borobudur juga terbuka bagi siapapun untuk berkunjung dan akan senang hati jika KMP UNY berkunjung ke Desa Bahasa Borobudur.

Kegiatan diawali dengan perkenalan mengenai Desa Bahasa Borobudur oleh perwakilan dari Desa Bahasa Borobudur. Desa Bahasa Borobudur berada di kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dan didirikan pada tahun 1998 oleh Mr.Hani. Kunci penting dari belajar bahasa Inggris salah satunya brave atau berani, sehingga tidak perlu malu untuk berbicara bahasa Inggris. “Belajar bahasa Inggris itu yang penting berani,” ucap miftah atau yang akrab disapa Mr. Al. Latihan mengucapkan Bahasa Inggris setiap pagi dan sore hari. “bisa berbicara dengan diri sendiri maupun didepan cermin,” ungkapnya.

Konsep yang diterapkan dalam pembelajaran yakni Easy, Fast dan Fun. Dan disertai dengan metode-metode tertentu. Dalam kelas speaking tersebut, peserta diajak untuk bisa menghafal 16 tenses dalam 10 menit. Dan peserta telah membuktikan bahwa dalam 10 menit, mereka berhasil menghafal, bahkan serasa tidak menghafal apapun. Kemudian peserta bersama-sama mempraktekkan penggunaan tenses ke dalam kalimat.

Suasana gembira sangat terasa dan antusiasme peserta menggema di ruangan. Para peserta kelas speaking seakan tidak pernah bosan mempelajari tenses sembari teriak dan menghafal. Ani Agus Riani, salah satu peserta kelas speaking dari Prodi Lingusitik Terapan mengatakan bahwa ia mengapresiasi kegiatan dan senang akan kegiatan ini. Kemudian ia berpendapat bahwa metode yang diajarkan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan dan antuasisme siswa dalam mempelajari bahasa Inggris. “It’s Great and Good Job,” ucap ani dengan tersenyum. Kegiatan berakhir pada 16.40 Wib dengan dilanjutkan dengan sesi foto. (Humas KMP)