Dua Lulusan Tercepat PPs UNY Periode Yudisium Januari 2014

Pada awal tahun 2014, Program Pascasarjana UNY kembali menggelar upacara yudisium periode Januari. Yudisium periode Januari tersebut diikuti oleh 96 orang yang terdiri atas 85 orang lulusan magister dan 11 orang lulusan doktor. Yang paling istimewa pada acara tersebut adalah terdapat 31 lulusan berpredikat cumlaude. Purnama Sidi yang menempuh studi S-2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) dari SMP Negeri 3 Leksono Wonosobo, menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3.92 dengan masa studi 17 bulan. Selain itu, terdapat 2 orang lulusan yang lulus tercepat dengan masa studi 16 bulan, yaitu, Hartini dengan IPK 3.91 lulusan Prodi S-2 Pendidikan Sains (PSn) dari SMP N 1 Karangkobar, Banjarnegara dan Romafi, S.Pd. lulusan dari Prodi S-2 Linguistik Terapan (LT) program kerjasama dengan P2TK Dikdas, Kemdikbud dari SMP N 1 Ketanggungan, Brebes. Acara yang digelar di Aula PPs UNY pada Kamis (30/01/2014) tersebut dihadiri juga oleh para pejabat dan pengelola di PPs UNY.

Dr. Zaenal Fanani yang diberi mandat sebagai wakil mahasiswa menyampaikan rasa terima kasih karena telah mendidik dan memberikan ilmu bagi mereka. Menurutnya lulus bukan berarti akhir dari perjalanan pendidikan, tetapi awal untuk melanjutkan apa yang sudah didapat selama studi. “Kultur positif yang didapat selama studi harus diterapkan ketika kembali ke lembaga asal” lanjutnya. Baginya ketika menempuh studi di PPs UNY, banyak pikiran negatif mengenai saran atau masukan dari pembimbing. Namun setelah diresapi dan diterapkan, ternyata pikiran negatif tadi menjadi positif dan membawa manfaat.

Direktur PPs UNY, Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. menyampaikan bahwa terdapat mahasiswa yang lulus tercepat yaitu 16 bulan dan berpredikat cumlaude. Hal tersebut merupakan sebuah bukti untuk menepis anggapan bahwa kuliah di PPs UNY lulusnya lama. “Dalam rangka mengurangi lama masa studi, pihak pengelola selalu mencari solusi sehingga mahasiswa tidak berlama-lama di UNY. Namun apalah artinya lulus cepat jika outcome atau hasil yang diberikan setelah lulus tidak ada” tambahnya. Dalam hal ini diharapkan para lulusan dapat mengabdikan ilmunya semaksimal mungkin sehingga dapat memajukan lembaga asal. “Jadi jangan berbesar kepala dulu sebelum dapat menunjukkan come atau hasil pada lembaga asal. Kami akan terus memantau para lulusan melalui tracer study” tutupnya. (Sinta)