Dr. Siti Fatonah Kembangkan Model Asesmen Otentik (MAO)

Asesmen berbasis kompetensi merupakan asesmen yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan seseorang. Kompetensi adalah atribut individu peserta didik, oleh karena itu asesmen berbasis kompetensi bersifat individual. Untuk memastikan bahwa yang diakses tersebut benar-benar adalah kompetensi riil individu (peserta didik) tersebut, maka asesmen harus dilakukan secara otentik, nyata, riil seperti kehidupan sehari-hari. Asesmen otentik bersifat on-going proses atau berkelanjutan, oleh karena itu asesmen harus dilakukan bersamaan pada waktu pembelajaran berlangsung. Demikian paparan Dr. Siti Fatonah dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar pada Jumat (19/7/2013) di Aula PPs UNY.

Siti menambahkan bahwa sebagian guru tidak tertarik dan tidak mau menggunakan asesmen otentik atau asesmen kinerja. Pada umumnya mereka berpendapat bahwa melakukan penilaian otentik itu membuang waktu dan energi, serta terlalu mahal. Kenyataan di lapangan nampak ada ketidaksesuaian antara pembelajaran Sains di SD dengan sistem penilaian yang digunakan. “Proses penilaian yang biasa dilakukan guru selama ini hanya mampu menggambarkan aspek penguasaan konsep peserta didik, akibatnya tujuan kurikuler mata pelajaran Sains belum dapat dicapai dan atau tergambar secara menyeluruh”, paparnya.

Penelitian disertasi yang dipromotori oleh Prof. Dr. Pujiati Suyata, M.Pd. (Promotor) dan Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. (Co Promotor) tersebut bertujuan untuk mengembangkan model asesmen otentik (MAO) yang dapat mengembangkan kreativitas dan potensi yang ada dalam diri siswa dan mengembangkan karakter anak serta memenuhi persyaratan asesmen yang baik. Model asesmen yang dikembangkan menggunakan tiga macam instrumen, yaitu, asesmen kinerja, asesmen pengamatan karakter siswa beserta kriteria penilaiannya, dan asesmen angket.

Hasil penelitian yang dikembangkan oleh Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut menunjukkan bahwa model asesmen otentik yang dikembangkan telah memiliki kriteria sebagai model valid ditinjau dari aspek tugas, rubrik, prinsip penilaian otentik, kegiatan pembelajaran maupun pelaksanaan pembelajaran. Semua instrumen MAO dalam pembelajaran sains kelas IV dan V telah memenuhi kriteria sebagai instrumen yang valid, reliabel, objektif, dan praktis.

Berkat penelitian disertasi yang diberi judul “Pengembangan Model Asesmen Otentik dalam Pembelajaran Sains SD/MI” tersebut,  Dr. Siti Fatonah berhak menyandang gelar doktor ke-181 di PPs UNY dan doktor ke-113 di Prodi PEP dengan hasil Sangat Memuaskan. (Sinta)