Dr. Septimar Kembangkan Model Penilaian Akhlak

Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY) menambah lulusan Doktor yang kali ini dari Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP). Penelitian disertasi yang berjudul “Pengembangan Model Penilaian Akhlak Peserta Didik Madrasah Aliyah” menghantarkan Dr. Septimar Prihatini menjadi Doktor ke-177 di PPs UNY dan Doktor ke-110 di Prodi PEP. Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar pada Jumat (21/06/2013) di Aula PPs UNY menghadirkan tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. (Ketua), Prof. Dr. Badrun Kartowagiran (Sekretaris), Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (Promotor), Prof. Dr. Sutrisno (Co Promotor), Prof. Dr. Ajat Sudrajat (Penguji I), Prof. Kumaidi, Ph.D. (Penguji II).

Dr. Septimar yang seorang dosen di STIT Islamic Village tersebut memaparkan tentang pentingnya pengembangan model penilaian akhlak peserta didik. Menurutnya sampai saat ini yang banyak dikembangkan dalam mengukur keberhasilan proses pendidikan adalah dari aspek kognitif seperti ujian nasional, ketercapaian ketuntasan minimum setiap mata pelajaran serta keberhasilan-keberhasilan intelektual, sementara pengukuran dari aspek non kognitif (psikomotor dan afektif) belum dikembangkan.

Penilaian non kognitif terutama sikap, budi pekerti, dan akhlak adalah dengan mengkaji butir-butir standar kompetensi lulusan SMA/MA yang sebagian besar didominasi aspek non kognitif. “Selama ini penilaian akhlak peserta didik dilakukan oleh guru akhlak saja. Padahal seharusnya penilaian akhlak dilakukan oleh guru agama atau akhlak dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan” paparnya. Namun sampai saat ini belum dikembangkan instrumen yang dapat mengukur keberhasilan pembelajaran akhlak di MA atau di SMA.

Hasil dari penelitiannya ditemukan bahwa model penilaian akhlak peserta didik Madrasah Aliyah terdiri dari model pengukuran dan sistem penilaian akhlak peserta didik. Model pengukuran akhlak peserta didik mencakup dimensi akhlak kepada Allah, akhlak kepada Nabi Muhammad saw, akhlak kepada orangtua, akhlak kepada diri sendiri, akhlak kepada guru, akhlak kepada teman/tetangga/masyarakat, dan akhlak kepada lingkungan. Sistem penilaian yang merupakan bagian dari pengembangan model setelah disimulasikan dan dikonfirmasi ke salah satu Madrasah Aliyah menyatakan bahwa 90 % hasilnya sesuai dengan performansi akhlak siswa yang dinilai. Berkat penelitannya, Dr. Septimar dinyatakan lulus dengan hasil Sangat Memuaskan. (Sinta)