Dosen FMIPA UNY, Raih Doktor PEP di PPs UNY

Gelar cumlaude dengan waktu studi kurang lebih 4 tahun adalah hasil yang sangat membanggakan yang telah dicapai oleh Dr. R. Rosnawati. Gelar ini tidaklah mudah untuk diperoleh karena harus ditempuh dengan perjuangan yang maksimal dalam usahanya menyelesaikan dan mempertahankan karyanya yang berjudul “Model Evaluasi Formatif Berpikir Kritis pada Pembelajaran Matematika SMP” di hadapan para penguji.

Tim penguji pada Ujian Terbuka dan Pelepasan Lulusan Doktor pada Sabtu, 4 Juli 2015 terdiri dari Ketua Penguji, Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed.; Sekretaris Penguji, Prof. Dr. Marsigit, M.A.; Promotor, Prof. Dr. Badrun Kartowagiran; Co-promotor, Dr. Jailani; Penguji, Prof. Dr. Bambang Subali; dan Penguji Utama, Prof. Dr. Budiono.

Latar belakang masalah dari judul yang diambil adalah bahwa berdasarkan hasil PISA pada tahun 2003, 2006 dan 2012 rata-rata kemampuan peserta Indonesia berada di bawah rata-rata Internasional. Sejalan dengan hasil studi TIMSS pada tahun 2003, 2007 dan 2011 rata-rata kemampuan peserta Indonesia berada pada level rendah. Perolehan paling rendah terdapat pada dimensi penalaran. Rendahnya kemampuan peserta Indonesia pada kemampuan berpikirnya. Hal ini disebabkan karena proses belajar atau model evaluasi yang tidak tepat. Berpikir kritis sangatlah penting dan harus dimiliki oleh siswa, karena dengan berpikir kritis seseorang akan mudah untuk mengolah informasi yang ditemukannya dan digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Untuk memperoleh informasi yang akurat tentang kekuatan dan kelemahan siswa dilakukan dengan mengumpulkan, menyusun, mengolah data, serta fakta yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan siswa dengan tujuan untuk mencapai kemampuan berpikir kritis kelas atau kelompok. Dari latar belakang masalah inilah, dosen Matematika FMIPA UNY inimerumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ilmiahnya, yaitu perancangan sebuah model evaluasi berpikir kritis pada pembelajaran matematika yang valid dan reliabel, yang memuay konstruk berpikir kritis, instrument kemampuan berpikir kritis, rubrik penskoran, angket disposisi berpikir kritis, dan pedoman penggunaan evaluasi formatif berpikir kritis.

Penelitian ini menggunakan model modifikasi penelitian pengembangan Borg & Gall yang dikombinasikan dengan pengembangan Plomp. Model ini diringkas menjadi 5 tahapan. Tahap (1) melakukan studi pendahuluan untuk menganalisis produk yang akan dikembangkan, (2) mengembangakan design, (3) mengembangkan produk dan validasi produk, (4) uji coba lapangan, dan (5) diseminasi/implementasi.

Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu subjek validasi ahli yang terdiri dari ahli pendidikan matematika, ahli pengukuran pendidikan, dan ahli psikologi. Subjek yang kedua adalah subjek uji coba permulaan yang merupakan 656 siswa SMP kelas VIII di DIY dan 6 guru matematika serta subjek uji coba lapangan utama yang terdiri dari 810 siswa SMP kelas VIII di DIY dan 8 guru matematika.

Akhir dari paparan yang disampaikan oleh Promovendus dari penelitiannya adalah bahwa model evaluasi formatif yang dikembangkan adalah model prosedural. Terdapat lima aspek keterampilan berpikir kritis, yaitu bernalar matematik, interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi, yang keseluruhan terdiri dari 42 item. Validitas instrument keterampilan berpikir kritis mencapai derajat yang signifikan dengan muatan faktor terendah sebesar 0,38 dan tertinggi 0,74, sedangkan reliabilitas setiap aspek pada kategori baik. Rata-rata kesulitan 0,00 dengan simpangan baku 0,45 berada pada kategori baik. Angket disposisi berpikir kritis berbetuk penialaian antar teman teridiri dari tujuh aspek, yaitu mencari tahu, berpikir terbuka, analitis, sistematis, rasa ingin tahu, kepercayaan diri, dan kematangan dengan 23 butir.

“Validitas instrument disposisi berpikir kritis mencapai derajat signifikan yang ditunjukkan dengan muatan faktor terendah sebesar 0,66 dan tertinggi 0,76, dan reliabilitas setiap aspek berada pada kategori baik. Hasil analisis model persamaan struktural menunjukkan bahwa model tersebut fit dengan data, tutupnya.

Satu per satu pertanyaan dari tim penguji telah berhasil dengan lancar dijawab oleh Promovendus. Dengan demikian, tim penguji patut memberikan gelar doktor yang ke-278 kepada Dr. R. Rosnawati dengan predikat cumlaude. (agustina)