CEGAH COVID- 19, UNY LAKUKAN PENYEMPROTAN DISINFEKTAN

Untuk merespon kebijakan pemerintah untuk mencegah perluasan Corona Virus Disease (Covid-19), PPs UNY adakan penyemprotan disinfektan di seluruh  ruangan PPs UNY. Seperti yang telah dijelaskan oleh Wakil Rektor Bidang Umum Dan Keuangan Prof. Edi Purwanta menjelaskan bahwa pada Jumat 20 Maret lalu Gedung yang disemprot disinfektan adalah Gedung Rektorat “(Sedangkan) untuk fakultas dan unit lain akan dilakukan pada Sabtu dan Minggunya” imbuh Edi Purwanta.

Pada penyemprotan di Rektorat yang berlangsung Jumat lalu, dilakukan di seluruh ruangan di Rektorat. Setelah disemprot ruangan dikosongkan dalam waktu 3-6 jam sebelum dapat digunakan kembali agar steril. Untuk melakukan penyemprotan disinfektan ini, UNY menggunakan dua acara. Yang pertama, mengandalkan tenaga professional dari instansi kesehatan yaitu PT Global Medika Prestindo dengan alat Bure ULV Fogger dan disinfektan Virkon. Dan yang kedua, menggunakan tiga alat semprot yang dimiliki UNY sendiri.

Untuk kegiatan penyemprotan disinfektan di PPPs sendiri sudah dikordinasikan oleh Kasubag UKP dengan tenaga dari staf subag UKP. Untuk itu para Kasubag UKP dan staf sudah dilatih dan akan melakukan penyemprotan sesuai jadwal yang berlaku. Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor UNY, menjelaskan bahwa penyemprotan ini bertujuan untuk menghilangkan resiko virus Corona bagi civitas akademik yang ada di kampus ini. Sehingga harapannya dari agenda penyemprotan, universitas selalu menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk seluruh civitas dalam bekerja dan belajar.

Penyemprotan ini juga dimungkinkan untuk terlaksana, karena seluruh mahasiswa dan dosen menyelenggarakan kuliah secara online dari rumah masing-masing. Sehingga kondisi kampus cukup lengang dan memudahkan untuk dibersihkan. Walaupun demikian, UNY tetap menginstruksikan civitas agar perkuliahan dilakukan secara online hingga 30 April 2020 dengan tujuan meminimalisir resiko penularan COVID-19.

“Walaupun penyemprotan telah berlangsung, instruksi kami kepada civitas tetap, agar perkuliahan dilakukan secara online hingga 30 April 2020. Biarkan sementara ini, kami (pimpinan dan staf) yang bekerja di kampus untuk anda. Anda (para dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum) di rumah untuk kami semua dan untuk Indonesia,” pungkas Sutrisna. (Ilham Dary A/ant)