February 2019

15 DELEGASI PASCASARJANA UNNES KUNJUNGI PASCASARJANA UNY

“Budaya sopan santun harus menjadi pola perilaku semua civitas akademika Pascasarjana UNY. Sopan dalam memberikan kritik dan saran serta santun dalam bertindak. Sopan santun diwujudkan dalam bentuk pelayanan smart and smile. Smart pikiran, hati dan keterampilannya serta smile wajah, perilaku dan karakternya”. buka Prof. Dr. Marsigit, M.A mengawali acara kunjungan dari delegasi Universitas Negeri Semarang (UNNES) dalam rangka rintisan kerjasama dan curah pendapat tentang pengelolaan dan manajemen Pascasarjana.

PROF. SUGIYONO PECAHKAN REKOR MURI SEBAGAI PENULIS BUKU TERBANYAK BIDANG METODE PENELITIAN

Prof. Dr. Sugiyono, Guru Besar Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik sekaligus kaprodi Manajemen Pendidikan S2 dan S3 Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai Penulis Buku Terbanyak bidang metode penelitian. Secara simbulis, piagam penghargaan diserahkan oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prod. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. berbarengan dengan upacara Dies Natalis ke-58 Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (07/02/2019).

Strategi Pembelajaran Bahasa yang Efektif bagi Monolingual dan Bilingual

Selasa (29/1) Mahasiswa program studi bahasa, harus memilih strategi yang benar agar terjadi pembelajaran bahasa yang efektif. Strategi pembelajaran adalah pikiran, perilaku, dan alat yang digunakan oleh peserta didik untuk menafsirkan, mengorganisasikan, dan mengarahkan pembelajaran mereka sendiri. Dalam studi tentang penentuan strategi pembelajaran bahasa, alat yang paling sering digunakan adalah "Strategi Inventarisasi Pembelajaran Bahasa" (SILL) yang dikembangkan oleh Oxford (1990).

Rekonseptualisasi Pembelajaran Bahasa Inggris di Wilayah Pebatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia-Papua New Guinea

Pembelajaran Bahasa Inggris di wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Papua New Guinea belum bisa berjalan optimal. Hal ini terkendala oleh kurangnya guru, usia siswa yang tidak sesuai dengan kejenjangan, keterbatasan sarana pembelajaran dan lambatnya upaya perbaikan berbagai fasilitas di daerah 3T.