KMP UNY sowan ke Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam

Rabu tanggal 27 Januari 2016 Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (KMP UNY) tak hentinya melakukan kunjungan ke masyarakat. Kunjungan yang dilakukan KMP UNY ke Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (YAKETUNIS) di Jalan Parangtritis No. 46 Yogyakarta disambut dengan hangat. Anggota KMP UNY yang hadir adalah Anwaril Hamidy, S.Pd., Rizatmi Zikri, S.Pd., Fajar Fitriani, S.Pd., Chairin Vita Hutamasari, S.Pd.,  Novika Lestari, S.Pd., Fay Lalita Ardi, S.Pd., Andika Dirsa, S.Pd., Nindya Ayu Pristanti, S.Pd,. Melsa, S.Pd dan Naufal Fitriyansyah, S.Pd. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan YAKETUNIS.

Pertemuan antara KMP UNY dengan YAKETUNIS berbentuk diskusi kecil yang dibuka oleh Anwaril Hamidy, S. Pd dan disambut oleh Bapak Prayoto. Dalam pemaparan Bapak Prayoto, pendiri dari YAKETUNIS adalah Bapak Supardi Abdulsomad dengan tujuan untuk meningkatkan harkat martabat anak-anak tunanetra. YAKETUNIS  didirikan berdasarkan Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat ‘Abasa ayat 3 dan 4 yang menjelaskan bahwa tunanetra memiliki potensi untuk diberikan pendidikan dan pengajaran dibidang mental, spiritual, agama dan keterampilan, kecerdasan serta ilmu pengetahuan sehingga perlu didirikan lembaga atau yayasan sebagai sarana atau wadah untuk melaksanakan dan mengamalkan ayat tersebut. Berdirinya YAKETUNIS merupakan ide dari seorang tunanetra bernama Supardi Abdusomat. Pada saat itu beliau berkunjung ke Perpustakaan Islam di Jalan Mangkubumi No. 38 menemui Bapak H. Moch. Solichin yang merupakan Wakil Kepala Perpustakaan Islam. Kedatangan beliau bermaksud shering kepada Bapak. H. Moch. Solichin mengenai bagaimana cara mengangkat harkat martabat warga tunanetra dan akhirnya disepakati untuk mendirikan yayasan yang diberi nama Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (YAKETUNIS) Yogyakarta pada tanggal 12 Mei 1964.

Tenaga pendidik yang membantu di YAKETUNIS berasal dari berbagai kalangan sesuai dengan kebutuhan dan kompotensi orang yang mengajar dan sebagian besar berasal dari lulusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Yogyakarta (PLB UNY). Pesan yang sangat berkesan dan sangat berhubungan dengan bidang pengabdian masyarakat yang disampaikan Bapak Prayoto dalam diskusi tersebut “berbuatlah sebaik-baiknya kepada masyarakat tanpa memandang bulu dan tanpa mengharap imbalan biarlah Allah yang membalas semua kebaikan itu,” Ujar Prayoto.
Cara pembimbingan YAKETUNIS  terhadap mental anak adalah menganggap anak tunanetra setara dengan anak yang lain, menghormati sebagai seorang individu, memberikan kesempatan  sekolah di sekolah umum dan memotivasi dengan mencontohkan alumni yang telah lulus. “kunjungan ke YAKETUNIS memberikan inspirasi serta semangat untuk selalu bebuat baik dengan ikhlas dan memberikan gambaran untuk program kerja bidang pengabdian masyarakat”, Ujar Vita di akhir kunjungan. (HUMAS KMP UNY)