Workshop on Gaining Awareness of Teaching and Making Informed Teaching through Observation bersama Prof. Jerry G. Gebhard, Ed. D.

Hari Senin dan Selasa (2 & 3 September 2013) merupakan hari yang berkesan bagi PPs UNY karena Prof. Jerry G. Gebhard, Ed.D.,yang menekuni bidang observation on teaching selama 30 tahun yang mengajar di Indiana University, Hawaii, memberikan pelatihan observasi bagi puluhan mahasiswa dan dosen S1 PBI (Pendidikan Bahasa Inggris), S2 LT (Linguistik Terapan) dan S3 IPB (Ilmu Pendidikan Bahasa) PPs UNY di gedung PLA lantai 3 FBS UNY. Workshop ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para guru dan praktisi pendidikan untuk menentukan dan mempraktekkan strategi-strategi observasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pembelajaran yang lebih kaya melalui kesadaran yang mendalam tentang konsep pembelajaran itu sendiri.

Prof. Sugirin, Ph.D., Ketua program studi Ilmu Pendidikan Bahasa S3, PPs UNY, memberikan laporan pada pidatonya yang disampaikan sebelum workshop dibuka. Di dalam laporannya disampaikan bahwa beliau bertemu Prof. Jerry G. Gebhard di konferensi TEFLIN yang berlangsung pada minggu sebelumnya dan meminta secara langsung kepada Prof. Gebhard untuk hadir memberikan workshop dan pelatihan observasi bagi mahasiswa S2 dan S3 PPs UNY, khususnya mahasiswa prodi LT dan IPB PPs UNY. Mengikuti Prof. Sugirin, Prof. Gebhard memberikan sedikit sambutan dan di dalamnya beliau menyampaikan sekilas mengenai workshop yang akan diberikan. Selanjutnya, acara dibuka oleh rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. Rektor berharap bahwa workshop ini akan membawa kerjasama bagi kedua universitas.

Workshop ini berlangsung selama dua hari. Di hari pertama, ada tiga sesi panel yang diisi oleh Prof. Jerry G. Gebhard. Konsep-konsep dan pemahaman mengenai strategi-strategi observasi disampaikan oleh Prof. Gebhard dengan interaktif dan menarik selama tiga sesi panel tersebut. Menurut Prof. Gebhard, ada berbagai cara yang dilakukan seorang pendidik dalam mengembangkan diri dan pembelajaran yang diberikannya, di antaranya membaca berbagai macam jurnal dan buku mengenai pembelajaran, mengikuti berbagai macam konferensi dan workshop, membangun hubungan ‘mentoring’ terhadap peserta didiknya, mempelajari bahasa lain, menulis jurnal guru, mengamati pembelajaran di kelas sendiri, dan mengamati pembelajaran yang berlangsung di kelas lain. Prof. Gebhard menggali pendapat dari para peserta workshop mengenai manfaat yang diperoleh para guru ketika berhasil mengembangkan dirinya melalui berbagai kegiatan yang disebutkan sebelumnya. Tidak hanya dosen, tetapi juga mahasiswa S2 dan S3 mampu menyampaikan idenya dalam mewujudkan pengembangan diri yang berguna bagi para guru di dalam profesinya.

Selanjutnya Prof. Gebhard memberikan berbagai macam cara yang dapat digunakan untuk mencatat di dalam jurnal guru yang sebaiknya memang rutin dilakukan oleh seorang guru setelah mengamati pembelajaran yang dilakukannya maupun setelah mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh guru lain. Selama memberikan arahan dan materi mengenai konsep dan cara yang dapat dilakukan guru untuk mencatat dan merekam semua yang telah diobservasi, Prof. Gebhard tidak pernah lupa meminta pendapat peserta workshop dan menerima pertanyaan yang disampaikan peserta bahkan ketika belum dibuka sesi pertanyaan. Para peserta workshop tidak hanya diam dan mendengarkan, tetapi juga mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi yang disampaikan. Para peserta terlihat antusias mengikuti sesi panel ini.

Pada sesi kedua dari sesi panel yang dipimpin oleh Prof. Gebhard, disampaikan bahwa ada empat prinsip yang mendasari observasi pembelajaran, yaitu melihat pembelajaran dari berbagai segi, tidak menghakimi, mendeskripsikan dan bukannya menyarankan, serta mengembangkan observasi melalui refleksi diri. Keempat prinsip penting tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan seorang guru sendiri maupun ketika mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh guru lain seperti misalnya ketika ada kegiatan lesson study. Melalui keempat prinsip yang bisa diterapkan di dalam kegiatan observasi, seorang guru maupun seorang peneliti dapat mendeskripsikan secara netral dan tidak menghakimi dan mampu melihat dirinya sendiri di dalam proses pembelajaran tersebut.

Pada sesi ketiga dari workshop ini Prof. Gebhard menyampaikan bahwa terdapat proses tertentu yang berlaku ketika kita, sebagai seorang guru, mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru lain. Hal ini terjadi ketika seorang guru melakukan penelitian action research maupun mengamati sesama rekan guru saat lesson study. Proses yang terdiri dari persiapan observasi, observasi, refleksi dan interpretasi, serta pemilihan alternatif lain untuk mengajar disampaikan Prof. Gebhard dengan cukup jelas dan dijadikan para peserta sebagai pedoman kegiatan observasi yang akan dilakukan pada hari berikutnya. Sebagai penutup kegiatan di hari pertama Prof. Gebhard memberi kuis kepada para peserta workshop dan sebagian besar peserta workshop menjawab dengan antusias dan seakan ingin berlomba menjawab pertanyaan yang diajukan.

Di hari kedua workshop, para peserta dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang dibagi ke beberapa kelas. Para peserta yang masing-masing dikoordinatori oleh perwakilan peserta masuk ke kelas-kelas untuk mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh para guru model yang proses pembelajarannya telah direkam oleh Prof. Gebhard sendiri. Diskusi dan observasi dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah disampaikan oleh Prof. Gebhard pada hari sebelumnya. Pada saat diskusi, dengan penuh perhatian Prof. Gebhard memasuki ruang-ruang kelas untuk mengikuti diskusi sejenak. Setelah semua peserta selesai melakukan diskusi paralel, mereka kembali ke ruangan diskusi utama untuk mempresentasikan temuannya. Semua grup yang mempresentasikan temuan observasi mereka mempresentasikan temuan tersebut dengan antusias dan semangat, sampai-sampai ada satu kelompok yang harus dipotong presentasinya karena telah memakan cukup banyak waktu. Setelah semua kelompok selesai diberi komentar dan umpan balik oleh Prof. Gebhard, workshop ditutup oleh beliau dengan memberikan serangkaian kuis seperti hari sebelumnya. Hampir seluruh peserta berlomba menjawab pertanyaan yang diajukan sebagai bukti antusiasme yang cukup besar dalam mengikuti workshop tersebut.

Sebagai penutup, di dalam sebuah wawancara singkat Prof. Gebhard menyampaikan kesan positifnya terhadap workshop yang diadakan di Yogyakarta dengan peserta yang jauh lebih banyak dari biasanya dan antusias. Prof. Gebhard berharap pada kesempatan berikutnya ketika beliau bisa berkunjung ke Indonesia lagi beliau bisa mengajak profesor yang ahli dalam bidang action research seperti Anne Burns untuk bisa memberikan workshop serupa, terutama bagi para guru, mahasiswa S2 dan S3 yang sedang dan akan melakukan action research. (ika)