UNY Adakan Seleksi Masuk Program Pascasarjana Melalui Jalur CBT

Untuk kedua kalinya di tahun 2017 ini, Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan seleksi mandiri (SM) penerimaan mahasiswa baru Program Pascasarjana (PPs). Pada Sabtu-Minggu, 15 – 16 April 2017 dilaksanakan SM calon mahasiswa baru PPs gelombang ke 2 yang bertempat di Layanan Internet Mahasiswa UNY (LIMUNY) UPT. Pusat Komputer. Pada gelombang kedua ini, seleksi diikuti oleh total 786 calon mahasiswa yang terdiri atas 56 jenjang S3 jalur CBT, 2 jenjang S3 jalur portofolio, 723 jenjang S2 jalur CBT, 4 jenjang S2 jalur portofolio, dan 1 jenjang S2 dari WNA. Jumlah calon mahasiswa ini sedikit menurun dibanding seleksi pada gelombang 1 yang diikuti total 1034 calon mahasiswa.
Mulai tahun 2017 ini, UNY melakukan inovasi dalam melakukan seleksi calon mahasiswa baru, khususnya untuk jenjang pascasarjana (S2 dan S3). Pada awalnya dilakukan melalui Paper Based Test (PBT), lalu diubah dengan sentuhan teknologi dengan jalur Computer Based Test (CBT). Melalui terobosan baru ini, diharapkan bisa lebih efektif dan efisien dalam segala hal.

Pada tahun-tahun sebelumnya, seleksi diselenggarakan secara tertulis dan menggunakan kertas. Semua soal disajikan di atas kertas dan menjawab soal juga meggunakan kertas (LJK) seperti pada ujian-ujian pada umumnya. Selain itu, pelaksanaan tes melalui PBT ini juga membutuhkan banyak ruang dan pengawas. Untuk skoring dilakukan dengan scanning/pemindaian LJK pada hari tertentu. 

CBT diselenggarakan dengan menggunakan komputer. Karakteristik dari tes ini sama dengan tes tertulis pada umumnya yaitu menggunakan satu perangakat tes untuk beberapa peserta dengan panjang waktu tes yang sama. Perbedaannya terletak pada teknik penyampaian (delivery) butir soal yang tidak lagi meggunakan kertas (paper), baik untuk naskah soal maupun lembar jawabannya. Sistem skoring atau koreksi langsung dilakukan oleh komputer. Biasanya peserta bisa mengerjakan dan melihat butir soal dari nomor pertama sampai dengan terakhir. Singkat kata sistem CBT ini ujiannya menggunakan komputer yang sudah dilengkapi dengan perangkat soal dalam bentuk digital dan tidak menggunakan kertas lagi.  
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, untuk materi yang diujikan  pada CBT ini masih sama dengan PBT yaitu Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA) yang terdiri atas tes kemampuan verbal, tes kemampuan numerik dan tes logika abstrak, serta Tes Kemampuan Bahasa Inggris (reading and listening comprehension). Khusus calon mahasiswa jenjang S3, setelah menyelesaikan CBT, masih ada lagi ujian yang harus ditempuh yaitu ujian wawancara. Wawancara ini dilakukan oleh kaprodi terkait untuk menilai kesiapan dan sejauh mana kemampuan calon mahasiswa yang akan menempuh pendidikan doktoralnya. (Rubiman).
.