Uji Kompetensi Guru (UKG) di Pearson, USA

Dua dosen PPs UNY mendapat kesempatan mengikuti studi visit untuk mendalami uji kompetensi dan Penilaian Kinerja guru dalam pengembangan profesionalisme guru ke Pearson New York, USA. Kegiatan tersebut digagas oleh Kementerian Pendiidkan dan Kebudayaan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu Pendidikan dengan kerjasama dan dukungan dari Bank Dunia. Kesempatan yang diberikan kepada Prof. Dr. Badrun Kartowagiran dan Dr. Heri Retnawati tersebut karena keduanya merupakan anggota Pengembangan Bank Soal UKG. Studi visit tersebut berlangsung selama 10 hari (14-24 Desember 2012) dan diikuti oleh 18 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang arti penting dari uji kompetensi dan penilaian kinerja guru. Selain itu, para peserta juga dapat menambah wawasan dalam pengembangan sistem uji kompetensi dan penilaian kinerja guru serta benchmarking proses pengembangan butir soal, pelaksanaan tes, sistem manajemen, keamanan dan sistem penjaminan mutu uji kompetensi guru khususnya yang dilaksanakan oleh Pearson di USA.

Pearson merupakan lembaga non-pemerintah dan penyedia layanan pengembangan dan pengoperasian sistem penilaian guru yang aman dan terkendali. Pearson merupakan penyedia terbesar dari beberapa penyedia yang ada di Amerika. Indonesia saat ini sedang mengembangkan berbagai sistem penilaian guru termasuk kinerja guru. Oleh karena itu, pengalaman Amerika khususnya Pearson sebagai penyedia layanan di Amerika akan menjadi masukan yang berharga bagi Indonesia. Studi visit dilaksanakan selama 5 hari efektif dengan 5 tema dan 10 topik acara. Tema acara tersebut terdiri dari: (1) Roadmaps for Educator Effectiveness, (2) Teacher Evaluation Examinations, (3) Test Validity, Security, and Development, (4) Teacher  Observations  and  Linking  Teacher  Assessment  with CPD, dan (5) Site visit to Pearson VUE testing center, Final Keynote and Roadmap for Future (PDI lead).

Dr. Heri Retnawati menyampaikan bahwa di US, khususnya Colorado, di dalam  pembinaan karir guru, penilaian kinerja guru sangat berperan. Hasil evaluasi guru dapat berdampak sampai pada pemberhentian guru. Pertimbangannya adalah bahwa bila tetap dipertahankan akan berdampak buruk pada perkembangan belajar siswa. “Untuk konteks Indonesia, perlu dipertimbangkan tindak lanjut uji kompetensi guru, dan penilaian kinerja guru agar memuat reward dan punishment sehingga profesionalisme guru dapat terjamin demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik” pungkasnya. (Heri/Sinta)