SINKRONISASI PPL ANTARA MAHASISWA S2 BK UNY DENGAN STAKEHOLDER

Pada kurikulum yang berlaku di Prodi S-2 Bimbingan Konseling (BK) Program Pascasarjana UNY, terdapat mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan beban 2 SKS. Beban tersebut 1 SKS dilaksanakan di sekolah/luar sekolah dan lainnya di Perguruan Tinggi (PT). Untuk mengoptimalkan pelaksanaan PPL tersebut, pengelola Prodi S-2 BK mengadakan pertemuan koordinasi untuk sinkronisasi antara Prodi dengan stakeholder terkait.

Pada Hari Senin, 24 Juli 2017, Prodi mengundang beberapa kepala dan guru BK sekolah menengah di Kota Yogyakarta dan kepala serta pembina di Lapas Cebongan Sleman dan Lapas Wirogunan. Sekolah menengah tersebut dipilih sebagai lokasi PPL karena di sana guru BK-nya memiliki background sebagai sarjana BK, yang sedikit banyak tahu tentang seluk beluk masalah konseling. Adapun kepala sekolah dan guru BK yang dihadirkan dalam acara sinkronisasi ini antara lain dari SMP 1, SMP 8, SMA 8, MAN 3, dan SMK 2 Yogyakarta.Selian itu, hadir pula dosen yang akan bertindak sebagai pembimbing lapangan yang selalu setia memberikan pendampingan pelaksanaan PPL ini.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktunya hadir memenuhi undangan kami. Berharap dari pertemuan ini kami mendapatkan masukan dan informasi berkaitan dengan PPL yang akan dilaksanakan selama 8 hingga 10 minggu ke depan. Untuk itu, sudilah kiranya nanti mahasiswa kami diterima dengan baik sekaligus dibantu guna melaksanakan konseling di instansi Bapak/Ibu. Semoga kegiatan ini bisa saling menguntungkan bagi kita semua”, ungkap Dr. Moh. Farozin, selaku kaprodi S2 BK UNY.

“Dalam kegiatan ini kami mohon kerjasama Bapak/Ibu berkenan menjadi pendamping untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada mahasiswa selama melaksanakan PPL. Bapak/Ibu menjadi penilai/pengawas selama kegiatan ini berlangsung. Untuk itu, jangan segan-segan memberikan arahan agar mahasiswa kami dapat melaksanakan konseling dengan baik”, imbuhnya.

Selanjutnya para kepala sekolah, guru BK, kepala dan pembina Lapas baik Cebongan dan Wirogunan memberikan usulan mulai dari waktu pertemuan dengan warga sekolah untuk kulo nuwun,  perkenalan dan penyampaian maksud tujuan kegiatan PPL. Selain itu, mahasiswa diharapkan bisa beradaptasi dengan peraturan yang berlaku baik di sekolah maupun Lapas seperti kesopanan berpakaian, dan menunjukkan identitas diri sebagai mahasiswa UNY. Akhirnya terdapat beberapa kesepakatan antara prodi dan sekolah serta Lapas untuk kelancaran PPL yang akan dilaksanakan mahasiswa Prodi S-2 BK. (Rubiman)

.