Sastra sebagai Sarana Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis-Humanis

Perkembangan teknologi yang demikian pesat menuntut kita untuk selalu berpikir kritis-humanis. Selain kritis, perlu juga humanis karena pikiran-pikiran kritis harus bermuara pada nilai-nilai kemanusiaan. Karena humanis ini membantu fitrah manusia yang pada dasarnya diciptakan baik, buka Yeni Artanti dalam Ujian terbuka Disertasi yang berjudul “Model Pembelajaran Analisis Sastra Prancis Berbasis Metakognitif untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis-Humanis Mahasiswa melalui Menulis Reflektif” Yeni menjelaskan bahwa pembelajaran sastra mempunyai peran yang strategis dan penting untuk membantu manusia muda Indonesia menjadi individu yang cerdas.

Karya sastra merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya yang ada di dalam masyarakat. Pengarang sebagai anggota suatu masyarakat mengekspresikan nilai-nilai dan pandangan-pandangan hidup yang ada di dunianya dan diekspresikan/dimediasi melalui bahasa untuk dibaca seseorang ungkap Yeni lagi mengutip Wellek dan Warren. Yeni mengungkapkan bahwa inovasi dalam pembelajaran Analisis Sastra Perancis sangat diperlukan agar mahasiswa dapat termotivasi dalam mengikuti perkuliahan Analisis Sastra Perancis dan Pembelajaran yang digunakan menyenangkan dan melibatkan mahasiswa.

Sebuah model pembelajaran yang disusun berdasar strategi metakognitif untuk pembelajaran Analisis Sastra Prancis yang dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan kritis-humanis yang dilakukan melalui menulis reflektif. Perangkat pembelajaran berupa Rencana Pembelajaran Semester (RPS), media pembelajaran (modul mahasiswa, modul dosen dan media pendukung berupa e-book, video-video pembelajaran, gambar-gambar yang disampaikan dalam bentuk DVD) serta rubrik penilaian penulisan reflektif, tambah Yeni sebagai pendukung penelitiannya.

Penelitian ini bertujuan menghasilkan model pembelajaran Analisis Sastra Prancis berbasis metakognitif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis-humanis mahasiswa menulis reflektif dan menjelaskan persepsi mahasiswa terhadap model pembelajaran yang dikembangkan. Diharapkan secara teoritis hasil pengembangan model pembelajaran Analisis Sastra Prancis berbasis metakognitif dapat memberikan informasi dan data empirik bahwa model pembelajaran sastra Prancis berbasis metakognitif dapat mengatasi masalah rendahnya motivasi dan hasil belajar mahasiswa, tambah mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan ini.

Kemudian secara praktis bagi mahasiswa diharapkan dapat membantu mahasiswa Pendidikan Bahasa Prancis di UNY dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada mata kuliah Analisis Sastra Prancis. Untuk Dosen, model ini dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Model ini juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Sastra Prancis terkait dengan peningkatan kualitas dosen dalam berpikir kritis-humanistik. Dan model ini bisa dibuat sebagai salah satu referensi bagi dosen untuk dapat memberikan model pembelajaran yang humanis dan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tutur Staff Pendidik dari FBS UNY ini dihadapan para penguji. (ant)

.