PRAMUDI KEMBANGKAN MODEL INDUKSI GURU BIDANG PENDIDIKAN KEJURUAN

Pendidik/guru sebagai tenaga profesional mengandung arti bahwa pekerjaan ini hanya dapat dilakukan oleh seorang yang memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Guru sebagai agen pembelajaran (learning agent) mengandung makna tentang peran guru, bahwa guru antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Kompetensi guru pada jenjang pendidikan menengah meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan kompetensi sosial.

Pelatihan kejuruan akan efektif hanya jika tugas-tugas pendidikan dan latihan dilaksanakan degan cara-cara, operasional, dlat dan mesin yang sama seperti yang digunakan dalam pekerjaan itu sendiri di dunia kerja industri yang nyata. Peserta didik akan dilatih kebiasaan berpikir dan bertindak seperti yang dipersyaratkan dalam dunai kerja yang nyata. Oleh karena itu, tuntutannya adalah tersedianya tenaga pendidik/guru/instruktur yang memiliki pengalaman sukses dalam penerapan keterampilan dan kompetensi dan mampu menerapkannya dalam proses kerja sebagai replika industri.

Untuk mengembangkan kompetensi guru, saat ini telah berjalan Program Induksi bagi Guru Pemula (PIGP) . Namun dalam pelaksanaannya, masih ditemukan permasalahan, seperti kurangnya koordinasi dan penjelasan tentang PIGP. Kegiatan ini masih terkesan hanya tersirat, tidak dilaksanakan secara terstruktur dan terjadwal, sehingga tidak ada tindaklanjut dalam pembimbingan. Selain itu, kegiatan ini dipandang mirip Penilaian Kinerja Guru (PKG). Guru senior yang terlah bersertifikasi dijadikan sebagai asesor bagi guru yunior dalam penilaian cara mengajar dan administrasi guru. Untuk itu, diperlukan sebuah model program  induksi bagi guru pemula yang lebih komprehensif untuk diterapkan di SMK.

Pramudi Utomo (57 tahun), seorang staf pengajar di Jurusan Pend. Teknik Elektronika FT UNY melakukan sebuah penelitian untuk menemukan model PIGP bidang pendidikan kejuruan (PIGPK) yang memenuhi kerangka kompetensi multidimensional. PIGPK di sini menyangkut pengembangan kompetensi guru profesional dalam ranah pembelajaran pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan jaman.

Penelitian yang dituangkan dalam disertasi berjudul “Model Program Induksi Guru Bidang Pendidikan Kejuruan” tersebut, berhasil meyakinkan tim penguji dalam ujian promosi doktor Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta pada Senin, (24/7/2017). Penelitian hasil bimbingan Prof. Pardjono, Ph.D. dan Prof. Dr. Herminarto Sofyan ini akhirnya mengantarkan Pramudi menapaki tangga derajat gelar studi tertinggi yaitu Doktor dalam bidang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.  

Model program induksi yang dikembangkanya yaitu PIGPK berorientasi multidimensi untuk jangka waktu pelaksanaan minimal satu tahun. Pengembangan PIGPK ini terdiri atas 12 elemen utama pendukung, antara lain paradigma baru pembelajaran, individualisasi pembelajaran, kelompok sasaran baru, kelembagaan/organisasional, perubahan budaya/masyarakat, perkembangan regional dan teknologi, internasionalisasi, pengembangan bursa kerja, kerjasama dunia usaha/industri, kebijakan pendidikan kejuruan, dan penelitian kependidikan.

Hasil penelitian mantan Wakil Dekan III FT UNY ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan guru pemula bidang pendidikan kejuruan dalam mengoptimalkan kemampuannya menuju pada pengembangan profesionalisme. (Rubiman).

.