PPS UNY GELAR SUMMER SCHOOL DAN WORKSHOP ALUMNI DAAD 2017

Universitas Negeri Yogyakarta, dalam hal ini Program Pascasarjana (PPs) mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah the 8th DAAD Alumni Workshop yang dipadu dengan kegiatan Summer School 2017. Kegiatan kerjasama antara UNY, Deutcher Akademischer Austausch Dienst (DAAD), TUD Dresden Jerman, Universitas Leipzig Jerman, University of Strasbourg Perancis, PHD Linz Austria ini diadakan selama 5 hari sejak Senin – Jumat, 27 – 31 Maret 2017. Summer School diikuti oleh 43 orang, sedangkan DAAD Workshop 28 orang yang berasal 18 negara seperti Jerman, Perancis, Austria, Thailand, Malaysia, China, Filipina, Rwanda, Vietnam, Uzbekistan, Bangladesh, Namibia, Chile, Ethiopia, Belarus, Sri Lanka, Laos, dan tentunya Indonesia.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung penguatan pendidikan vokasi di perguruan tinggi dalam pengembangan pendidikan vokasi yang juga diarahkan untuk mengembangkan wawasan mengenai pendidikan dan teknologi, serta menemukan sejumlah persoalan terkait sekaligus mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan penyelesaian persoalan tersebut yang dapat dikembangkan di perguruan tinggi.

Menurut chairman of the commite, Dr. Moch. Bruri Triyono, tujuan kegiatan ini adalah menyediakan forum bagi mahasiswa doktoral, peneliti, dan alumni DAAD Indonesia untuk mempresentasikan dan mendiskusikan isu terkini dalam bidang pendidikan dan teknologi dengan mitra internasional. Selain itu, memberikan wawasan mengenai model pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan pendidikan vokasi di Asia-Pasifik, dan menguatkan jejaring kerja nasional dan internasional untuk mengembangkan model pendidikan, pengajaran, dan penelitian dalam bidang terapan. Lebih lanjut, Direktur PPs UNY ini mengemukakan bahwa tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Technology and Education” yang mencakup 3 topik yaitu Pengembangan Pendidikan Vokasi, Aplikasi Teknologi Pendidikan, dan Pengembangan Kewirausahaan.

Secara resmi kegiatan dibuka oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., dilanjutkan dengan paparan dari keynote speaker yaitu, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. Intan Ahmad, Ph.D. Selanjutnya sebanyak 8 pembicara tamu juga dihadirkan dalam sesi pleno Best Practice Lecture antara lain Prof. Dr. Thomas Koehler (Technische Universitat Dresden, Germany), Dr. Helge Fischer (Technische Universitat Dresden, Germany), Prof. Dr. Pascal Marquet (University of Strasbourg, France), Prof Dr. Alfred Klampfer (PHD Linz, Austria), Prof. Dr. Hanno Hortsch, (Technische Universitat Dresden, Germany), Dr. phil. Steffen Kersten (Technische Universitat Dresden, Germany), Maria Denami, Ph.D. (University of Strasbourg, France), Prof. Soenarto, M.A., M.Sc., Ph.D. (Yogyakarta State University, Indonesia), dan Nova Suparmanto (SME Industry Representatives, Indonesia).

Selama 5 hari kegiatan berlangsung, dikemas dalam 3 macam program yaitu, yang pertama the 8thDAAD Alumni Workshop yang merupakan acara tahunan DAAD untuk memfasilitasi para alumni mempresentasikan hasil penelitian dan membuat jejaring antar alumni. Selanjutnya yang kedua adalah 2nd TVET Summer School yang mengambil tema “Establishing Vocational Education, Learning, and Teaching in Higher Education. Sedangkan kemasan kegiatan yang terakhir adalah TOT (Training of Trainers), merupakan one-day training yang diselenggarakan untuk pengembangan kualitas Perguruan Tinggi, dengan tema Training of Trainers (TOT) Workshop How to Conduct International Training: Improving Quality of Higher Education Teacher through Research and Publication.” Penyelenggaraan kegiatan ini bekerjasama dengan Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY.

Selain terpusat di dalam kampus UNY, peserta dari berbagai negara tersebut juga diajak keliling melalui Social Excursion di PT. PMC Teknikindo di Kasihan Bantul yang memproduksi alat pembuatan batik Astoetik. Di sana peserta mendengarkan secara langsung paparan dari Teknopreneur yang sukses dan berpengalaman, Nova Suparmanto, yang juga merupakan alumni FT UNY. Peserta juga dipandu praktik membatik dalam kain. Selain itu, kegiatan cultural dan natural excursions di sekitar Yogyakarta seperti Prambanan dan Malioboro untuk mempromosikannya kepada dunia. (Rubiman)

.