Pemberdayaan Madrasah Berbasis Modal Sosial di LP Ma’arif Ponorogo

Di Indonesia selain terdapat sistem persekolahan yang dikelola di bawah naungan Kemendikbud, juga terdapat lembaga pendidikan formal yang dikelola oleh Kemenag yang kita kenal dengan madrasah. Madrasah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional mempunyai peran strategis dalam rangka mewujudkan cita-cita pendidikan nasional, terlebih ketika praksis pendidikan di Indonesia dihadapkan pada persoalan adanya mutu pendidikan yang beragam dan tidak merata.

Hingga kini belum ditemukan formula yang manjur untuk membantu memecahkan masalah yan dihadapi madrasah. Jumlah sebagian besar madrasah di Indonesia dikelola oleh swasta yang menghadirkan berbagai keunikan. Keunikan ini ditandai dengan adanya modal social yang beragam pada setiap madrasah, sehingga untuk memaksimalkan modal sosial pada madrasah diperlukan adanya kegiatan pemberdayaan.

Pemberdayaan dan modal sosial ibarat dua mata pisau yang saling berhubungan. Modal sosial sebagaimana modal ekonomi dan modal politik yang ada pada sebuah komunitas dapat berpengaruh dalam kegiatan pemberdayaan sebuah komunitas.

Itulah deskripsi latar belakang penelitian yang dilakukan Moh. Miftachul Choiri, M.Pd.I. Dosen STAIN Ponorogo ini mencoba mengungkap keterkaitan antara pemberdayaan madrasah dan modal sosial, yang di dalamnya terdapat proses pembentukan kesadaran melalui internalisasi nilai-nilai melalui pembiasaan dan pembentukan budaya organisasi madrasah yang komunikatif dan nyaman. Selalin itu, penlitian ini juga mengungkap budaya madrasah dalam memanfaatkan jaringan sosial yang dimilinya.

Pada hari Kamis, 28 April 2016, hasil peneiitian dengan judul “Pemberdayaan Madrasah Berbasis Modal Sosial di Lembaga Pendidikan Maarif Ponorogo Jawa Timur” ini dipresentasikan dalam ujian terbuka promosi doktor Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dari kegiatan ini menghantarkan pria 42 tahun ini meraih gelar doktor ke 315 di PPs UNY.

Penelitian atas bimbingan Prof. Suyata, Ph.D. dan Sumarno, Ph.D. ini merupakan penelitian etnografi yang membutuhkan kedalaman analisis untuk mengungkap tema budaya yang berhubungan dengan pemberdayaan dan modal sosial di lingkungan LP Ma’arif Ponorogo.

Menurut alumni Magister Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, pemilihan modal sosial sebagai alternatif untuk pemberdayaan madrasah perlu diawali dengan kegiatan pembentukan kesadaran kritis oeh masing-masing madrasah. Perubahan adalah sebuah keniscayaan yang perlu dilakukan untuk membebaskan madrasah dari ketidakberdayaan. Selanjutnya ketika kesadaran kritis sudah terbentuk maka langa selanjutnya adalah erlunya kegiatan pengkapasitasan (capacity buiding) dengan memanfaatkan moda sosial yang dimiliki madrasah.
“Ketika pengkapasitasan sudah dilakukan maka perlu dilanjutkan dengan kegiatan pendayaan dengan melakukan kegiatan pendampingan. Dalam konteks inilah peran LP Ma’arif Ponorogo sebagai induk organisasi madrasah dibutuhkan”, imbuhnya. (Rubiman).