Mukodi Raih Doktor berkat Kaji Fenomenologi Budaya Pondok Tremas

Program studi S3 Ilmu Pendidikan (IP) PPs UNY kembali meluluskan mahasiswanya. Kepala LPPM STKIP PGRI Pacitan, Mukodi, M.Si. duduk di kursi panas untuk mempertahankan hasil penelitian guna penyelesaian disertasinya pada hari Jumat, 5 September 2014 di Aula PPs UNY.

Dihadapan tim penguji yang beranggotakan Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed. (ketua merangkap penguji), Dr. Dwi Siswoyo, M.Hum. (sekretaris merangkap penguji), Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro (promotor merangkap penguji), Prof. Dr. Sutrisno (co-promotor merangkap penguji), Prof. Suyata, Ph.D. (penguji), dan Prof. Dr. Yoyon Suryono (penguji), promovendus mempresentasikan ringkasan disertasinya yang berjudul “Studi Fenomenologi Budaya Pondok Tremas Di Era Globalisasi”.

“Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis budaya yang dibangun di Pesantren Tremas, sehingga ia tetap bertahan di tengah himpitan arus perubahan sosial era globalisasi, dan untuk mengkaji dan menganalisis adaptasi yang dilakukan Pesantren Tremas terhadap tuntutan perubahan kehidupan, mulai dari pergeseran nilai-nilai, politik, ekonomi, bahkan sosial budaya di era globalisasi”, ujar Pembina Study Centre of Reseach Student (SCRS) Pacitan ini.

“Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Model penelitian ini menggunakan interaksi simbolik. Interaksi simbolis mengejar makna dibalik yang sensual, mencari phenomena yang lebih esensial daripada sekadar gejala. Fokus penelitian ini adalah Pondok Pesantren Tremas, di Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan. Yakni, seluruh aktifitas budaya kehidupan warga Pesantren Tremas yang di dalamnya meliputi, kiai, keluarga kiai, santri dalem, santri, pengurus, ustad, alumni, dan tokoh masyarakat yang memahami budaya Pesantren Tremas. Key informan sekaligus kiai yang diamati di Pesantren Tremas adalah KH. Fuad Habib, dan KH. Luqman Harist Dimyathi. Metode pengumpulan meliputi tiga tahap, yakni: tahap pra lapangan, tahap di lapangan; dan tahap analisis data. Analisis data melalui intensionalitas; intersubjectivity; refleksi atau intuisi; dan transendental logic. Penelitian di rancang selama satu tahun mulai dari pembuatan proposal, pelaksanaan sampai laporan penelitian”, imbuhnya.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1) budaya yang dibangun dan diperankan di Pesantren Tremas, sehingga ia tetap bertahan di tengah himpitan arus perubahan sosial era globalisasi pada hakikatnya akibat dari lima praktik budaya yang dikembangkan dan dilestarikan secara konsisten, yakni: a) budaya keilmuan; b) budaya keagamaan; c) budaya sosial; d) budaya politik; dan e) budaya interprenur. Lima budaya tersebut pun saling berkelindan, kait mengait antar budaya satu dengan budaya lainnya, sehingga membentuk basis budaya di Pondok Tremas itu sendiri; 2) bahwa adaptasi Pondok Tremas terhadap tuntutan perubahan kehidupan, mulai dari pergeseran nilai-nilai, politik, ekonomi, dan sosial budaya di era globalisasi diejohwantahkan melalui tiga komponen secara simultan dan kontinu, yakni: a) melalui sistem pendidikan Pondok Tremas; b) respon warga pondok terhadap modernisasi; dan c) adaptasi Pondok Tremas dalam arus perubahan sosial. Namun demikian, penelitian ini masih memiliki beberapa kelemahan, utamanya sulitnya peneliti melepaskan baju subyektifitas kedirian, dan bidang kajian yang hanya pada aspek budaya pondok itu sendiri. Rekomendasi untuk studi selanjutnya, di antaranya perlu adanya penelitian dalam pendekatan dan tinjauan dalam perspektif yang lain, sehingga potret Pondok Tremas lebih komprehensif. Selain itu, perlu adanya penelitian yang sifatnya komparatif antara Pondok Tremas dan pondok pesantren lainnya yang mempunyai derajat dan karakter yang sepadan, sehingga dapat membandingkan kedalaman pondok keduanya.

Setelah jeda sidang tertutup, keputusan yang tim penguji yang dibacakan oleh Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., promovendus dinyatakan dapat mempertahankan penelitiannya dengan baik melalui tanggapan atas pertanyaan, masukan, dan saran penguji. Sehingga promovendus lulus dengan predikat Cumlaude/Dengan Pujian. Dr. Mukodi tercatat merupakan doktor ke 241 yang telah diluluskan oleh PPs UNY dan ke 35 pada prodi IP. (Rb)