Menilik Sekolah Indonesia di Bangkok dan Kuala Lumpur

Kunjungan ke Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) dalam rangka kegiatan Wisata Laboratorium Prodi Pendidikan IPA PPS UNY dilaksanakan pada tanggal 9 s.d 13 Oktober 2016. Rombongan sebanyak 15 orang yang dampingi oleh Jaslin Iksan, M.App.Sc., PhD tiba di SIB tanggal 11 Oktober 2016 langsung disambut baik oleh Kepala Sekolah dan guru-guru disana. Disela-sela kesibukannya Darmanto, perwakilan dari Kedutaan Besar Indonesia Bangkok (KBRI), juga turut mendampingi rombongan selama berada di Kompleks SIB.

Sekolah Indonesia Bangkok merupakan sekolah Indonesia yang ada di luar negeri yang bertujuan membantu pemerintah Indonesia memberikan layanan pendidikan bagi warga negara Indonesia yang ada di Bangkok. SIB sepenuhnya mengikuti regulasi penerapan kurikulum pembelajaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia seperti halnya kurikulum 2013 yang sedang dilaksanakan di tanah air saat ini.

Karena keterbatasan tenaga pengajar maka bapak ibu guru yang mengajar di SIB harus mampu mengajar multi jenjang dari SD/SMP/SMA dan multi mata pelajaran. Karena alasan bangunan sekolah dan sarana pendidikan lainnya sangat terbatas jumlahnya maka SIB menjalankan sistem pengajaran berbasis moving class, kendati demikian kualitas pembelajaran selalu menjadi prioritas sehingga tidak heran jika beberapa siswa SMA lulusan dari SIB telah diterima di beberapa Universitas ternama di tanah air seperti IPB, ITB, UNSRI, dan masih banyak lainnya.

Sukses melaksanakan wisata laboratorium ke SIB, dilanjutkan dengan kunjungan berikutnya ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur SIKL) pada tanggal 13 Oktober 2016. Setibanya  di kompleks SIKL rombongan langsung disambut baik dan dipersilahkan menuju aula pertemuan oleh bagian humas untuk bertemu dengan kepala sekolah dalam acara ramah tamah dan perkenalan.

Mengawali acara perkenalan, dosen pendamping yang diwakili oleh bapak Jaslin Iksan menjelaskan serangkaian kegiatan seputar pelaksanaan wisata laboratorium ke SIKL. Dengan tangan terbuka kepala sekolah bapak Agustinus Harto, M.Pd menyambut baik kedatangan mahasiswa pascasarjana prodi pendidikan IPA dan siap berbagi informasi terkait keberhasilan dan hambatan pelaksanaan pendidikan bagi warga negara Indonesia yang ada di Kuala Lumpur.

Secara teknis pelaksanaan pembelajaran di SIKL telah sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia. Bedanya SIKL telah telah menerapkan pelaksaan K-13 sejak tiga tahun terakhir mulai dari jenjang TK-SD-SMP dan SMA hingga saat ini. Secara keseluruhan jumlah total peserta didik dari TK hingga SMA berjumlah 455 orang yang dilayani oleh 41 orang bapak ibu guru dan staf.

Terkait dengan lama waktu di sekolah, SIKL menerapkan waktu kegiatan pembelajaran dimulai 08.00 hingga 17. 30 waktu setempat. Adapun kegiatan belajar peserta didik diselingi dengan kegiatan pengembangan diri berupa wawasan kebangsaan, seni budaya, olah raga dan bahasa inggris. Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan wajib bagi seluruh peserta didik sehingga seluruh bapak ibu guru diwajibkan ikut kursus mahir dasar kepramukaan. Harus diakui bahwa manajemen dan kualitas pembelajaran di SIKL cukup baik sehingga tidak heran bila lulusan sekolah menengah atas dari sekolah ini dapat lolos di beberapa universitas favorit di tanah air maupun universitas ternama yang ada di luar negeri.

Melalui kegiatan studi laboratoium yang dilaksanakan di SIB dan SIKL telah banyak memberikan pengalaman berharga, bahwa kelemahan dan keterbatasan bukanlah alasan untuk terpuruk, namun semangat yang tinggi, kedisiplinan dan kegigihan untuk terus berinovasi akan melahirkan generasi yang handal dan produktif. (Meimanius Waruwu)