Menilik SD Unggulan di Malang

“Empati dan Prestasi Tanpa Batas” adalah tagline yang digunakan oleh sebuah SD unggulan di kota Malang, tepatnya yang beralamat di Perum Persada Bhayangkara Singhasari blok L-K Singosari Malang. Sekolah ini adalah sekolah tujuan kunjungan yang dipilih oleh mahasiswa Pendidikan Dasar Pascasarjana UNY angkatan 2013 untuk melakukan studi lapangan yang dihelat pada hari senin, 17 Maret 2014 lalu. Ada beberapa point alasan mengapa prodi Dikdas memilih SD tersebut, seperti yang telah diungkapkan oleh Bapak Dr. Muhammad Nur Wangid, M.Si.s selaku Kaprodi Dikdas dalam sambutannya bahwa diantaranya karena SD tersebut merupakan SD yang sarana prasarananya lengkap, sekolah yang terintegrasi dari jenjang TK sampai dengan SMP, serta yang tidak kalah menarik lagi adalah SD ini merupakan SD Unggulan namun tidak melakukan seleksi yang rumit dalam penerimaan siswanya. Dengan bahasa keren yang beliau ungkapkan adalah input yang biasa namun outputnya luar biasa.

Alasan-alasan tersebut diperkuat dengan keterangan Wakil Direktur Masjidil ‘Ilm bani Hasyim, Inti Purnomowati, dan Wakil Kepala SD, Qurrota A’yun, S.Pd.I., bahwasannya dalam penerimaan santri (mereka menyebut siswa dengan sebutan santri) hanya bersyaratkan umur yang sesuai serta sehat jasmani dan rohani. Ibu Inti juga menjelaskan panjang lebar tentang sekolah yang sedang dikelolanya tersebut, mulai dari sarana prasarana yang disediakan, seperti berbagai laboratorium yang disediakan, mulai dari Laboratorium Sains, Laboratorium Sosial, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Matematika, Laboratorium IT, Laboratorium Baca Tulis Alquran, bahkan Lab Catur. Menurutnya, ide tentang Laboratorium Catur ini muncul dengan berkaca dari pandangan bangsa China yang mana orang China dalam ajarannya harus menguasai tiga hal, yang pertama adalah silat, kedua adalah menulis huruf china dan yang ketiga adalah menyusun strategi. Catur ini merupakan kegiatan yang sangat memerlukan strategi, sehingga laboratorium catur ini didesain agar siswa mampu belajar megeksplorasi diri tentang strategi-strategi dalam bermain catur, sehingga nantinya diharapkan siswa mempunyai kemampuan multiple strategies thinking yang dapat diterapkan dalam kehidupannya kelak. Selain itu, tersedia juga berbagai fasilitas olah raga mulai dari lapangan sepak bola, playground, bahkan kolam renang.

Untuk pembelajaran yang dilakukan di SD ini adalah pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran dilakukan dengan variatif, tidak monoton di dalam kelas, namun juga dilakukan di luar kelas, di teras, di lapangan, bahkan di rumput-rumput. Pembelajaran diusahakan semaksimal mungkin untuk membuat siswa nyaman dan senang untuk belajar serta didesain sedemikian rupa sehingga siswa didekatkan dengan kondisi real dengan apa yang sedang dipelajari. Dalam pemilihan kurikulum sendiri, SD ini mempunyai kurikulum sendiri. Kurikulum yang dibuat ini merupakan pengembangan dari kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah yang dilakukan sendiri oleh sekolah, tim guru serta tim penasehat dari perguruan tinggi, termasuk UNY. Bahkan buku-buku yang digunakan SD ini merupakan hasil karya guru-guru sendiri. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan visi dan misi sekolah. Penyesuaian tersebut adalah diantaranya disesuaikan dengan kondisi siswa, lingkungan serta adanya muatan islam yang terkandung dalam setiap materinya karena SD ini merupakan sekolah yang berbasis islam, dengan alasan bahwa sekolah mempunyai tujuan agar santri keluarannya adalah manusia yang mempunyai akhlakul karimah dengan  mengintegrasikan keislamannya dalam setiap langkahnya, sehingga di manapun anak berada akan selalu ingat dengan Tuhannya. Sekolah ini berdiri dengan visi yang senada dengan hal tersebut yakni “Terbentuknya Insan Ulil Albab yang berakhlaq Karimah lewat pendidikan islam berkualitas.”

Pada sesi diskusi dan tanya jawab, sangat terlihat antusiasme dari para mahasiswa Dikdas PPs UNY karena banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan kepada kepala sekolah, bahkan sampai waktu sesi tanya jawab selesaipun, sepertinya mahasiswa belum puas. Terlihat dengan banyaknya mahasiswa yang sengaja menanyakan hal-hal yang tidak sempat ditanyakan dalam forum kepada kepala sekolah atau pihak guru di luar sesi tersebut, yaitu di sela-sela sesi wiyata mandala alias sesi keliling lingkungan sekolah untuk melihat aktivitas pembelajaran, maupun kondisi sarana prasarana.

Salah satu hal yang menarik dari SD ini selain laboratorium-laboratorium yang sangat lengkap adalah adanya pembelajaran berbasis IT untuk siswa kelas V dan VI. Masing-masing bangku siswa terdapat satu komputer yang bisa mereka gunakan dalam pembelajaran dan secara langsung menghubungkan mereka dengan internet berbatas, mengapa berbatas? Hal ini dilakukan agar tingkah polah anak-anak dalam dunia maya tersebut terkontrol oleh guru, sehingga meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Setelah berkeliling lingkungan sekolah, dan puas dengan ilmu yang telah didapatkan, mahasiswa dikdas PPs UNY yang dipimpin oleh Kaprodi Dikdas PPs UNY dan ditemani oleh salah satu dosen pengampu mata kuliah di Dikdas PPs UNY, Eni Zubaidah, berpamitan kepada sekolah dan siap untuk melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta kembali. Sukses Pendidikan Indonesia! (Lina Wijayanti)