Mahasiswa MP, Calon Pemimpin Yang Besar dan Terpercaya dalam Bidang Pendidikan

“Perlu diketahui bersama bahwa visi prodi Manajemen Pendidikan (MP) ke depan adalah Big and Trusted Leader in Education. Alumni MP diproyeksikan menjadi pemimpin besar dan terpercaya dalam bidang pendidikan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, simaklah dengan seksama paparan yang disampaikan oleh dosen tamu kita dari Universitas Negeri Surabaya”, ungkap Prof. Dr. Sugiyono selaku kaprodi S-2 dan S-3 MP PPs UNY dalam pembukaan guest lecture pada Kamis, 28 September 2017.

Senada dengan kaprodi, Dr. Moch Bruri Triyono, menekankan arti pentingnya leadership dalam pendidikan. “Hingga saat ini kami masih melakukan diskusi dengan kolega agar mata kuliah tentang kepemimpinan ini bisa diberikan untuk semua prodi mulai dari jenjang S-1 hingga S-3. Hal ini penting sekali, karena kita melihat dan merasakan sendiri bahwa mengajar itu sudah menjadi seorang pemimpin. Akan tetapi, gaya, bahasa, gerak gerik masih belum percaya diri untuk menampakkan kewibawaan sebagai seorang pemimpin” , ungkap Bruri.
“Kuliah seperti ini akan tetap dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk menggali informasi yang aktual dari para praktisi yang ada di lapangan, sehingga kita tidak hanya kuliah dengan text book saja, tetapi dengan orang berpengalaman sesuai dengan realita di lapangan” , tambahnya. 

Prof. Dr. Yatim Riyanto, M.Pd., memaparkan makalah yang berjudul “Mengkonstruksi Pemimpin Yang Berkarakter”. Di awal paparannya, guru besar PLS Unesa ini berseloroh dan memberikan motivasi kepada mahasiswa MP. “Satu-satunya prodi yang melahirkan pemimpin yang diharapkan profesional hanyalah Manajemen Pendidikan, berbeda dengan prodi lain seperti pendidikan matematika, dan sebagainya. Seperti yang disampaikan Pak Direktur tadi bahwa di MP ada mata kuliah leadership yang akan diajarkan di prodi lainnya sehingga outputnya diharapkan mampu memperlihatkan gaya kepemimpinannya di bidang masing-masing”, ungkapnya.

Selanjutnya, potret karakter bangsa Indonesia saat ini, fenomena yang terjadi di Indonesia adalah korupsi telah merajalela di berbagai bidang dan institusi, mulai dari MK, DPR, kepala daerah baik Gubernur, Bupati, Walikota hingga pejabat di BUMN bahkan pengacara dan seterusnya. “Banyak sekali berita baik melalui media cetak, elektronik maupun media sosial yang memperlihatkan adanya OTT oleh KPK. Selain itu, maraknya tawuran di kalangan pelajar dan mahasiswa, antar kampung, aksi klithih dan sebagainya menunjukkan betapa memprihatinkan kondisi karakter negeri ini, “imbuhnya.

Dalam hal kepemimpinan, seorang pemimpin harus memiliki skill dalam hal konseptual, human relation (komunikasi), teknis, manajemen waktu, membuat keputusan, dan membina serta mengarahkan. Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang berkarakter untuk menjadi negara yang maju, sejahtera, adil, dan beradab. Ada pepatah yang mengatakan bahwa kelebihan  seseorang  seorang pemimpin tanpa disertai karakter yang baik, akan menjadi kekurangan  tujuh kali  lebih besar dari kelebihan sendiri. Dasar filisofis karakter atas dasar Tri Rahayu (Ki Tyasno Sudarto, Ketua Umum Majelis Hukum Taman Siswa, 2007) yaitu : Mamayu Hayuning Saliro (bagaimana hidup untuk meningkatkan kualitas diri), Mamayu Hayuning Bangsa (bagaimana berjuang untuk negara dan bangsa), dan Mamayu Hayuning Bawana (bagaimana membangun kesejahteraan dunia).

Di akhir kuliahnya, dosen yang sangat memuliakan ibunya ini menyampaikan kata-kata mutiara seperti student with good character is an asset for nation character building, the character building for the people is essential component for developing a country, the country without character building will make a shattered nation, no peace without justice, no justice without truth,  no truth without honesty and no honesty without good character, dan education without good curriculum is  like the tree without  a flower. “Apa tanda pohon jati, pohonnya kokoh tegak berdiri, Apa tanda pemimpin  sejati, Orangnya  cerdas pribadinya terpuji” ,tutupnya.  (Rubiman).
.