Konsep Pembelajaran Praktik Berbasis Industri, Solusi Permasalahan Prodi PTO

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang berbasis pada keterampilan, yang bertujuan menghasilkan lulusan yang mudah memasuki pasar kerja dan mampu berwirausaha. Pendidkan kejuruan yang berkualitas akan tercapai apabila permasalahan yang ada segera dan sebaik mungkin dipecahkan.

Permasalahan tersebut anatara lain guru-guru teknik dan kejuruan masih kurang pengalaman dalam dunia kerja. Selain itu, kurikulum yang diberlakukan masih banyak bersifat teoritis dan mengalami kendala dalam membuat koneksi antara teori dan aplikasi praktik yang dibutuhkan dalam bidang pekerjaan. Saat ini sistem pendidikan dan pelatihan teknik kejuruan tidak mampu untuk menaikkan program intensif untuk meningkatkan pekerja-pekerja yang telah ada. Program pelatihan guru-guru kejuruan belum dilengkapi dengan pengajaran yang fokus dalam peningkatan kecakapan teknik, dan belum sesuainya perlengkapan dan sarana pembelajaran praktik di sekolah dan perguruan tinggi teknik kejuruan dengan perkembangan teknologi di industri menjadi pemicu rendahnya kualitas lulusan pendidikan kejuruan.

Menghadapi permasalahan dalam memenuhi kebutuhan guru SMK, beberapa jurusan dan program studi (prodi) dikembangkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), salah satunya prodi Pendidikan Teknik Otomotif (PTO). Kompetensi lulusan PTO akan berjalan maksimal jika melibatkan berbagai komponen dalam proses pembelajaran antara lain kurikulum, dosen, mahasiswa serta fasilitas pendukung lain seperti laboratorium dan bengkel kerja. Perbaikan pembelajaran praktik bagi calon guru SMK Program Keahlian Teknik Otomotif (PKTO) oleh prodi PTO harus fokus pada penyelenggaran proses pembelajaran yang menekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian, alat dan teknik bekerja dengan tepat.

Bambang Sudarsono, M.Pd., mengembangkan sebuah model pembelajaran praktik berbasis industri (P2BI). Konsep pembelajaran seperti ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang selama ini dihadapai oleh prodi PTO. “Dengan menerapkan konsep ini dosen dapat mengoptimalkan pembelajaran praktik bagi calon guru SMK PKTO, sehingga dapat meningkatkan kemampuan belajar dan memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam menguasai pemebelajaran otomotif, “ungkapnya dalam ujian terbuka dan promosi doktor Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Jumat, 2 Desember 2016.

Aspek-aspek yang dikembangkan oleh mahasiswa Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK) ini adalah aspek sikap (inisiatif, disiplin, mandiri, tanggung jawab, kerjasama, dan kejujuran), aspek pengetahuan (alat ukur, keselamatan, dan bidang kerja), dan aspek keterampilan (persiapan kerja, alat ukur, bidang kerja, dan ketepatan waktu). “Model ini bisa dijadikan acuan dan sumber belajar bagi mahasiswa calon guru SMK PKTO dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi pembelajaran praktik, “ imbuhnya.

Di akhir presentasinya, staf pengajar prodi PTO Uiversitas Muhammadiyah Purworejo ini mengharapkan agar model seperti ini bisa dikembangkan untuk program keahlian teknik yang lain seperti Teknik Mesin, Ketenagalistrikan, dan Teknik Bangunan. “Untuk bisa mengoptimalkan penyelenggaraan model P2BI ini, diperlukan kerjasama yang baik dengan pengelola dan manajemen industri yang sesuai bidangnya, “tutupnya.

Bambang Sudarsono berhasil dikukuhkan menjadi Doktor Kependidikan ke 346 di PPs UNY setelah berhasil memberikan respon atas pertanyaan, masukan, dan saran tim penguji. Prof. Soenarto, Ph.D. selaku pimpinan sidang menyerahkan hasil ujian terbuka tersebut secara resmi di hadapan pimpinan Univ. Muhammadiyah Purworejo, tim promotor, dan hadirin.(Rubiman).