KMP UNY Survei Lokasi P2M Berbasis Riset

Minggu, 7 Juni 2015. Sembilan orang pengurus Bidang Riset dan Pengabdian Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (KMP UNY) melakukan kegiatan survei lokasi untuk pelaksanaan program pengabdian pada masyarakat berbasis riset di Padukuhan Imorejo Kelurahan Wonokerto Kecamatan Turi Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat tersebut sengaja dipilih karena memiliki kekhasan tersendiri dan mewakili karakteristik Sleman secara umum yakni komoditas tanaman salak.

Program pengabdian masyarakat berbasis riset merupakan salah satu program unggulan di kepengurusan KMP periode 2015 yang diturunkan dari Biro Pengabdian Pada Masyarakat Berbasis Riset selain program pengabdian dan program sosial kemanusiaan pada umumnya. Sebagaimana yang disampaikan oleh ketua KMP UNY, Ence Surahman. “Program pengabdian pada masyarakat berbasis riset adalah inovasi kegiatan pengabdian yang biasa dilakukan di level S1. Kegiatan P2M berbasis riset tidak hanya melaksanakan kegiatan pengabdian yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat dalam waktu tertentu atau sejenis kegiatan desa binaan, melainkan kegiatan yang berupa serangkaian proses mulai dari analisis kebutuhan dan penggalian masalah di masyakarat, kemudian dikaji di kampus lalu dirumuskan solusi pemecahan akar masalahnya sehingga solusi yang ditawarkan tidak hanya berguna jangka pendek melainkan jangka panjang dan manfaat yang signifikan. Selain itu setiap masalah yang ditemukan, diungkap dan dipublikasikan hasilnya dalam bentuk paper, jurnal dan sejenisnya” ungkapnya.

Dalam kegiatan survei, pengurus KMP UNY mewawancarai Kepala Dukuh Imorejo yang bernama bapak Rahmat Badawi untuk menggali informasi berkaitan dengan komoditas tanaman salak di daerah Imorejo. Berdasarkan hasil wawancara ditemukan beberapa masalah yang memungkinkan untuk ditindaklanjuti diantaranya, dari sisi kimia mengenai pemanfaatan getah pelepah salak sebagai bahan antioksidan, kemudian sisi sosial akan dikaji berkaitan dengan pola sosiokultural masyarakat yang mayoritas bertani salak, dari sudut pandang biologi berkaitan dengan pola interaksi tanaman salak terhadap lingkungan kaitannya dengan ketersediaan sumber air bagi masyarakat serta hubungan perbedaan suhu lingkungan pembudidayaan salak terhadap musim buah tanaman tersebut. Selain itu, sisi budaya berkaitan dengan persepsi masyarakat mengenai acara tahunan gunungan salak.

Rencana tindak lanjut dari hasil survei adalah diskusi ilmiah untuk mengkaji peluang masalah yang bisa diselesaikan secara ilmiah. Setelah ditemukan rumusan solusi, kemudian dilakukan pengamatan dan pengambilan data untuk dianalis, seperti yang diungkapkan oleh Fikrotur Rofiah Kepala Bidang Riset dan Pengabdian KMP UNY. “Setelah acara survei hari ini, kita analisis masalah yang memungkinkan untuk diteliti, kemudian kita diskusikan hasilnya dan kita tinjau secara ilmiah, lalu kita kembali lagi ke lokasi untuk pengambilan data, selanjutnya dilakukan pengolahan data. Hasil pengolahan data dianalisis dan disintesis dengan beberapa kajian teori yang relevan. Hasil penelitian dipublikasikan melalui live jurnal KMP sehingga nantinya bisa bermanfaat kepada berbagai pihak terkait untuk melakukan berbagai inovasi program kepada masyarakat di lokasi yang kita teliti” ujarnya. (Humas Media KMP UNY)