Kebijakan Olahraga Nasional bagi Prestasi Olahraga di Asian Games 2018

Selama hampir dua dekade terakhir ini prestasi olahraga Indonesia di arena olahraga Internasional multi event seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade mengalami pasang surut bahkan cenderung menurun jika dibandingkan dengan kemajuan prestasi olahraga bangsa-bangsa lain di Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Fakta mutakhir menurunnya prestasi olahraga Indonesia terjadi pada Asian Games ke 17 di Korea Selatan yang baru berakhir bulan September 2014 lalu. Indoenesia berada pada urutan ke 17 dengan memperoleh 4 medali emas, jauh dari yang ditargetkan, yaitu 9 medali emas dan mencapai urutan ke 10 Asia, dan menempatkan Indonesia berada di bawah ketiga negara ASEAN tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa prestasi olahraga Indonesia di Asian Games 2014 tidak berhasil. Evaluasi atas semua faktor itu harus bersinergi, saling mendukung, dilakukan secara komprehensif, transparan, dan obyektif. Melalui evaluasi semacam itu akan dihasilkan feedback yang bermakna untuk dijadikan bahan perbaikan pembinaan olahraga nasional menuju Asian Games 2018 di Indonesia.

Melalui pembahasan dalam forum ilmiah diharapkan akan mendapatkan masukan berharga dan obyektif untuk menghadapi tantangan di atas. Dari latar belakang di atas prodi Ilmu Keolahragaan (IK) Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, terpanggil untuk menyelenggarakan seminar nasional olahraga dengan tema “Refleksi Kritis Prestasi Olahraga Indonesia di Asian Games 2014 dan Tantangan Menghadapi Asian Games 2018 dalam Perspektif Ilmu Keolahragaan”.

Seminar yang berlangsung pada hari Sabtu , 22 November 2014 di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY ini dihadiri oleh dosen, dan mahasiswa dari 15 perguruan tinggi dan beberapa instansi pemerintahan seperti dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Dinas Pendidikan dan Olahraga, serta dari Pengurus Besar cabang olahraga.

Seminar ini dibuka langsung oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. Selaku pimpinan LPTK yang mencetak akademisi bidang olahraga, pak rektor mengharapkan seminar ini bisa dijadikan media sharing antar praktisi, atlet, dan akademisi bidang olahraga. “Saat ini banyak terjadi fenomena olahraga yang mencoreng nilai sportivitas seperti sepak bola gajah misalnya. Hal ini memerlukan perhatian dari semua pihak untuk mengembalikan kejayaan olahraga Indonesia”, harapnya kepada peserta.

Seminar ini menghadirkan Keynote Speaker Menpora RI yang dalam hal ini diwakili oleh Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO.  selaku deputi  IV Menpora. Guru Besar Ilmu Gizi Olahraga FIK UNY ini menyampaikan makalah berjudul “Kebijakan Olahraga Nasional Berbasis IPTEK untuk Menjawab Tantangan Prestasi Olahraga di Asian Games 2018”. Selanjutnya pakar dalam kebijakan olahraga UNS, Prof. Dr. Agus Kristianto, M.Pd. membawakan makalah dengan judul “Membangun Sinergitas Kelembagaan Olahraga Nasional untuk Mewujudkan Prestasi Olahraga Indonesia Menuju Asian Games 2018”. Tampil pembicara utama ketiga adalah Prof. Dr. Imam Suyudi, M.A. dengan judul makalah “Aplikasi Ilmu Keolahragaan untuk Mendukung Prestasi Olahraga Nasional Menuju Asian Games 2018”.,  dan sebagai pembicara kunci terakhir adalah Del Asri dari Satlak Prima, yang menampilkan makalah berjudul “Evaluasi Perastasi Olahraga Indonesia di Asian Games 2014 dan Tantangan Pembinaan Olahraga Nasional Menuju Asian Games 2018”.

Selepas istirahat siang dipaparkan sejumlah 27 judul makalah pendamping yang berasal dari 15 Perguruan Tinggi di Indonesia. Hasil seminar ini dirumuskan ke dalam rekomendasi berdasarkan masukan dari pemakalah kunci, pemakalah utama, dan peserta saat sesi diskusi. Adapun rekomendasi yang ditujukan ke Kemenpora RI ini antara lain perlunya sinergitas dari berbagai stakeholders untuk meraih target masuk lima besar Asia pada Asian Games 2018, yang tuan rumahnya adalah Indonesia. Selain itu, aplikasi IPTEK Olahraga sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam upaya peningkatan prestasi olahraga. Usaha ini dimulai sejak pencarian bibit olahragawan hingga proses pembinaan dan pelatihan.

Rekomendasi terakhir adalah LPTK keolahragaan memiliki peran sentral dalam upaya meningkatkan kualitas SDM bidang olahraga yang mampu menerapkan IPTEK Olahraga untuk menunjang prestasi olahraga nasional menuju Asian Games 2018. Dalam konteks ini LPTK bertanggung jawab untuk bersinergi dengan Kemenpora RI untuk menjalankan program pemerintah dalam upaya mencapai prestasi gemilang di Asian Games 2018 melalui pendekatan, pengkajian, dan penelitian IPTEK Olahraga. (Rb)