JURNAL HEPI, terindeks Scopus?

Diseminasi karya ilmiah dalam bentuk publikasi di Jurnal Internasional dewasa ini telah menjadi sebuah hal yang sangat penting. Hal ini mengingat adanya peraturan baru dari DIKTI yang mewajibkan publikasi di jurnal internasional bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan program Doktor. Banyak dari pergurun tinggi di Indonesia yang merasa hal tersebut bukanlah hal yang mudah untuk direalisasikan. Tak terkecuali dengan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY) sebagai penyelenggara pendidikan program magister dan doktor di UNY.

Untuk menanggapi hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh pengelola jurnal untuk menjadikan jurnal-jurnal yang telah diterbitkan menjadi jurnal internasional. Secara normal, jurnal-jurnal yang bereputasi internasional biasanya telah terakreditasi secara nasional terlebih dahulu. Meski pada kenyataanya ada jurnal yang telah bereputasi internasional tanpa harus terkareditasi nasional terlebih dahulu.

Di PPs UNY sendiri, sudah memiliki jurnal yang terakreditasi nasional. Jurnal tersebut adalah Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan atau yang kerap disebut “Jurnal HEPI” (diterbitkan bekerja sama dengan Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia/HEPI). Jurnal HEPI sendiri sedang dalam proses diindekskan di Scopus. Scopus adalah pengindeks Jurnal, buku, dan hasil konferensi yang telah ditetapkan oleh Dikti sebagai satu dari beberapa kriteria Jurnal Internasional.

Untuk menambah khasanah tentang indeksasi jurnal di scopus, pengelola Jurnal PPs UNY menghadiri acara “Scopus Workshop for Journal Editor” dengan tema “How to get your journal indexed in Scopus”. Acara berlangsung di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada pada hari Kamis 27 November 2014. Pembicara pada workshop tersebut adalah Derrick Duncombe, seorang Customer Outreach Manager (APAC) & Lead for CSAB atau sebagai tim reviewer jurnal-jurnal yang mendaftar untuk diindeks Scopus.

Ada lima kriteria awal yang harus dipenuhi ketika jurnal ingin terindeks Scopus (stage: pre-selection), yaitu: (1) Peer- review; (2) harus menyertakan abstrak dalam bahasa inggris; 3) regular publication (ISSN number registered with international ISSN center); (4) reference in roman script; (5) publication ethics statement. Lima hal tersebut adalah yang paling awal yang harus dimiliki jika jurnal ingin terindeks di Scopus dan tentunya masih banyak persyaratan lain yang harus dipenuhi. Selain dari itu, hal yang harus dipahami dan dimengerti oleh pengelola jurnal adalah ketika sudah melakukan submit jurnal ke Scopus namun di-reject, pengelola jurnal baru bisa melakukan submit lagi minimum dua tahun. Artinya, dengan konsekuensi tersebut, sebelum jurnal di submit ke Scopus harus dipersiapkaan dengan matang.

Proses untuk mengajukan atau Submit Journal ke scopus sangat mudah dan tidak dipungut biaya sama sekali. Seperti yang sudah dilakukan oleh pengelola jurnal HEPI, tiga edisi terakhir sudah dikirim ke Scopus pada pertengahan tahun 2014 ini. Pengelola Jurnal HEPI sudah mendapatkan email balasan bahwa pengiriman jurnal sudah berhasil dan menunggu proses evaluasi dari tim Scopus. Tentu saja, segala persiapan terbaik sudah dilakukan oleh pengelola dan kini PPs UNY dan pengeloal Jurnal HEPI terutama berharap penuh supaya Jurnal HEPI dapat terindeks di Scopus.

Besar harapan pengelola Jurnal PPs UNY bisa menjadi pioner dalam menerbitkan jurnal yang terindeks di Scopus yang artinya akan menjadi jurnal bereputasi internasioanal dan tentunya hal tersebut adalah satu langkah lagi untuk menggapai tujuan besar UNY menjadi World Class University. (Woko)