The First Conference of Ethnomathematics

Pendidikan dan budaya merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Budaya merupakan kesatuan utuh dan menyeluruh yang berlaku dalam suatu masyarakat sedangkan pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang harus terpenuhi pada setiap individu. Pendidikan dan budaya merupakan pondasi bagi bangsa yang bermartabat. Pendidikan dan kebudayaan merupakan aspek terpenting dalam upaya membangun karakter bangsa. Pembentukan karakter bangsa ini merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa untuk berkomitmen membentuk, membangun dan mempertahankannya.
Menyadari perannya yang semakin penting, pendidikan matematika perlu mengantisipasi tantangan masa depan yang semakin rumit dan kompleks. Salah satunya melalui pembelajaran berbasis budaya. Pembelajaran berbasis budaya merupakan pembelajaran bermakna kontekstual yang sangat terkait dengan budaya sehingga menjadikan pembelajaran menarik dan menyenangkan. Pembelajaran berbasis budaya membawa budaya lokal yang selama ini tidak selalu mendapat tempat dalam kurikulum sekolah, termasuk pada proses pembelajaran beragam mata pelajaran di sekolah. Etnomatematika (ethnomatematics) merupakan salah satu wujud pembelajaran berbasis budaya dalam konteks matematika. Harapannya, pembelajaran matematika akan lebih bermakna, berbudaya dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air.
Pada Sabtu, 27 Oktober 2018, prodi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana telah berhasil menyelenggrakan The 1st Conference on Ethnomathematics yang dihadiri oleh Rektor UNY, jajaran pimpinan program pascasarjana UNY, dosen, guru, mahasiswa dan budayawan dari berbagai institusi di Indonesia. Acara berlangsung dengan baik diawali dengan iring-iringan tari badui yang menunjukkan semangat ethnomathematics pada alat-alat yang digunakan. Acara dibuka oleh Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd selaku Rektor UNY sekaligus meresmikan dan melantik Prof. Dr. Marsigit, M.A sebagai presiden Ethnomath Association dan diikuti pengikraran janji oleh pengurus ethnomath association. Selanjutnya, penandatanganan kerjasama MoA dan MoI antara Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Sriwijaya.
Pada acara ini, Prof. Dr. Marsigit, M.A., Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp., M.Sc, dan Prof. Dr. Ahmad Fauzan, M.Sc. memaparkan materi mengenai penerapan ethnomatematika dalam konteks budaya di Indonesia. Secara detail, Prof. Dr. Marsigit, M.A. menyampaikan tentang pengembangan pembelajaran matematika berbasis etnomatematika, Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp., M.Sc. menyampaikan tentang ethnomatematika dalam konteks budaya di Indonesia dan penerapannya dalam pembelajaran dan Prof. Dr. Ahmad Fauzan, M.Sc. menyampaikan tentang Ethnomathematics dari Rumah Gadang Sumatera Barat.
Acara yang ketiga adalah sesi II yaitu penyampaian visi, misi, dan garis besar program oleh presiden Ethnomathematics Association dan launching web Ethnomathematics Association. Web dapat diakses http://ethnomathassc.net/. Selain itu, terdapat follow up pada sesi terakhir dari acara ini berupa diskusi mengenai arah penelitian, implementasi dalam pembelajaran, ide-ide yang dapat diangkat dan lain sebagainya.
 (Dita Aldila Krisma)