DR. SUSWANTO TELITI PENDIDIKAN HUMANIS BERBASIS KULTUR SEKOLAH

Sidang ujian terbuka promosi doktor Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta kembali digeIar. Suswanto, M.Pd., guru SMAN 1 Tenggarong, Kalimantan Timur pada hari Selasa, 13 Januari 2015 memaparkan hasil penelitiannya di hadapan penguji yaitu Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., Dr. Siti Irene Astuti D., Prof. Darmiyati Zuchdi, Ed.D., dan Prof. Irwan Abdullah, Ph.D., yang di selenggarakan di Aula PPs UNY dengan judul disertasi “Pendidikan Humanis Berbasis Kultur Sekolah Dasar Tumbuh 1 Yogyakarta”.

Promovendus mengambil latar belakang tentang kebijakan pendidikan yang belum memahami peserta didik sebagai manusia yang unik dan mandiri sehingga diperlakukan sama. Pola pembelajaran di sekolah dasar pada umumnya masih cenderung didominasi oleh guru dan belum berpusat pada peserta didik (child centered), sehingga menyebabkan perkembangan potensi peserta didik lambat dan proses edukasinya menjadi tidak efektif. Selain itu, fenomena yang ada peserta didik masih dianggap sebagai sebuah bejana kosong yang diisi oleh guru sehingga yang terjadi bukanlah suatu komunikasi tetapi suatu pernyataan dari guru yang harus diterima dengan patuh oleh muridnya.

“Peserta didik masih merasa terbelenggu atau terpasung oleh kultur yang ada dalam kelas sewaktu mereka mengembangkan ide-ide serta kebebasan yang ada pada dirinya,” lanjut promovendus.

“Di sisi lain beberapa sekolah dasar belum mengetahui bahwa bentuk kultur perilaku, artifak, pesan-pesan verbal, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya mampu meningkatkan kualitas sekolah, “ imbuhnya.

Penelitian yang melibatkan bimbingan dari promotor Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro dan Prof. Suyata, Ph.D. ini menghasilkan fakta bahwa nilai-nilai pendidikan humanis yang diperoleh peserta didik dalam mereka mengembangkan potensinya terdapat pada implementasi pendidikan dalam pembelajaran, dan pengembangan kultur sekolah.

Nilai-nilai humanis yang ada pada  implementasi pendidikan dalam pembelajaran yaitu ada pada pendekatan pendidikan, metode, dan proses pembelajarannya. Sementara nilai-nilai humanis yang ada pada pengembangan kultur sekolah yaitu ada pada kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam unsur kultur yang positif yang telah membudaya dan dibudayakan oleh warga sekolah.

“Nilai-nilai pendidikan humanis yang ada tersebut memiliki dampak perubahan yang bersifat positif dan negatif terhadap peserta didik. Perubahan yang positif antara lain  peserta didik menjadi lebih bersifat mandiri dan kreatif. Sedangkan yang bersifat negatif yaitu peserta didik kurang disiplin dan kurang siap dalam menghadapi berbagai bentuk ujian,” tutupnya.

Dari hasil diskusi tim penguji yang dibacakan oleh Ketua, penelitian promovendus mampu dipertahankan dengan baik terlihat dengan kemampuan promovendus menanggapi sanggahan, pertanyaan, saran, dan masukan dari penguji. Oleh karena itu, promovendus berhak meraih gelar doktor kependidikan dalam bidang Ilmu Pendidikan.

Tercatat Dr. Suswanto, M.Pd. merupakan doktor ke-265 yang berhasil diluluskan PPs UNY dan ke-39 pada Prodi Ilmu Pendidikan. (Rb)