Dr. Sahraini Kembangkan Model EIKGBI SMA

Di penghujung tahun 2014, tepatnya pada tanggal Selasa, 30 Desember 2014, adalah hari yang sangat berharga bagi Dr. Sahraini. Pada hari itu beliau telah dinyatakan lulus pada ujian terbuka dalam promosi doktor Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Dosen IAIN Palopo, Sulawesi Selatan, ini telah mempertahankan disertasinya dengan judul Model Evaluasi Internal Kompetensi Guru Bahasa Inggris (Model_EIKGBI) SMA di hadapan penguji, yaitu Prof. Kumaidi, Ph.D. dan Prof. Djemari Mardapi, Ph.D.

Model evaluasi guru yang diterapkan di beberapa Negara sangat bervariasi. Pemerintah Indonesia senantiasa melakukan penyempurnaan terhadap evaluasi guru. Pada awalnya, evaluasi guru tercermin pada penilaian portofolio yang lebih dikenal dengan Sertifikasi Guru, akan tetapi jenis penilaian ini masih menimbulkan kontroversi. Oleh karena itu, Dr. Sahraini ingin mencoba meneliti penggunaan model evaluasi yang tepat serta dapat menggambarkan kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian guru yang sesungguhnya.

Melalui Model Evaluasi Internal Kompetensi Guru Bahasa Inggris (Model_EIKGBI) SMA  ini diharapkan dapat digunakan untuk mengevaluasi kompetensi guru bahasa Inggris SMA serta dapat digunakan untuk mendeteksi kekurangan dan kelebihan guru SMA dalam pelaksanaan proses pembelajaran bahasa Inggris.

Model_EIKGBI merupakan modifikasi dari model Teacher Performance Evaluation (TPE). Model TPE terdiri atas evaluasi formatif dan sumatif, sementara Model_EIKGBI tidak membedakan antara evaluasi formatif dan sumatif, tetapi lebih bersifat siklus yang terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan, observasi kelas, diskusi, dan refleksi.

Sementara itu, instrumen dalam Model_EIKGBI terdiri atas tiga dimensi, yaitu kemampuan guru merencanakan pembelajaran bahasa inggris, kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran bahasa inggris di kelas, dan kemampuan guru menilai hasil pembelajaran bahasa inggris. Instrumen yang telah dikembangkan ini telah memiliki tingkat validitas konstruk yang dapat diandalkan, terbukti pada hasil uji coba terbatas dan diperluas hasilnya dianalisis dengan menggunakan EFA (nilai indeks korelasi item total < 0,3). Instrumen juga dinyatakan reliabel, terbukti dengan hasil uji coba yang dianalisis dengan Genova (nilai koefisien Genova > 0,70).

Hasil sidang tim penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. (ketua/penguji), Prof. Sugirin, Ph.D. (sekretaris/penguji), Prof. Kumaidi, Ph.D. (penguji utama), dan Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (penguji) serta 2 orang promotor, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. dan Prof. Dr. Badrun Kartowagiran, memutuskan bahwa promovendus mampu mempertahankan hasil penelitiannya dengan baik. Oleh karena itu, tim penguji memberikan gelar doktor kependidikan dalam bidang PEP dengan predikat Sangat Memuaskan.

“More than just a degree, gelar yang diperoleh bukan hanya sekedar gelar Doktor yang diraih. Akan tetapi, dengan gelar tersebut apa yang bisa Anda berikan untuk kemajuan pendidikan. Perjuangan ke depan masih panjang dan Palopo menanti kehadiran Anda untuk dapat mengubah atmosfer akademik di sana,” tandas Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. yang juga merupakan Wakil Rektor IV UNY dalam sambutannya. Beliau juga menyampaikan pesan kepada Dr. Sahraini, untuk segera memperbaiki dan menyempurnakan hasil penelitian disertasinya itu dalam sebuah buku yang bisa dibaca dan dipergunakan oleh seluruh kalangan akademisi. Dengan harapan, hasil yang diperoleh mampu berturut serta dalam membangun karakter serta kualitas pendidikan generasi penerus bangsa dalam menuju Indonesia Emas 2045. (ADR)