Dr. Muyasaroh Kembangkan Model Evaluasi Pembelajaran Tahfiẓ Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan sebuah kitab suci bagi umat Islam. Keberadaan Al-Qur’an tidak hanya sekedar sebuah kitab suci namun juga memiliki kemukjizatan/keistimewaan bahasa, menjadi sumber kekuatan, dan menjadi sebuah sumber pengajaran bagi pendidikan manusia  (Zaid, 2011:78). Demikian kemuliaan  kedudukan al-Qur’an sehingga tetap terjaga kemurnian dan kesuciannya.

Saat ini banyak metode menjaga kemurnian Al-Qur’an. Metode yang paling tepat dan paling baik adalah dengan cara Al-Qur’an dihafal, karena jika dihafal tidak akan rusak kecuali karena kematian, namun menjaga kemurnian menggunakan media akan dapat rusak pada masa-masa tertentu.

Guna mengungkap permasalahan dalam pembelajaran tahfiẓ Al-Qur’an ini sangat dibutuhkan model evaluasi. Model evaluasi program pembelajaran tahfiẓ Al-Qur’an sangat diperlukan guna dapat mengungkap seluruh hambatan dalam pembelajaran tahfiẓ Al-Qur’an dan guna meningkatkan kualitas pembelajaran tahfiẓ Al-Qur’an.

Berawal dari latar belakang tersebut, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Qur’an Al-Ittifaqiah (STITQI) Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Muyasaroh, M.Pd.I., melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Instrumen Evaluasi CIPP pada Program  Pembelajaran Tahfiẓ Al-Qur’an di Pondok Pesantren”.

Penelitian dibawah bimbingan Prof. Suyata, Ph.D. (promotor) dan Prof. Dr. Sutrisno (co-promotor) tersebut dipresentasikan dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor pada hari Rabu, 14 Mei 2014 di Aula PPs UNY.

Di hadapan tim penguji, promovendus menyampaikan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pengembangan evaluasi program pembelajar’an tahfiẓ Al-Quran diberi nama Coni P2, menghasilkan teknik pelaksanaan evaluasi program pembelajaran tahfiẓ Al-Qur’an secara tepat menggunakan model evaluasi Coni P2, dan menghasilkan struktur komponen-komponen dan indikator-indikator model evaluasi sebagai acuan penyusunan instrumen evaluasi program pembelajaran tahfiẓ Al-Qur’an di pondok pesantren.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model evaluasi program pembelajaran tahfiẓ al-Quran Coni P2 dikembangkan dengan cara kajian teori, temuan di lapangan, Delphi, FGD, uji coba pertama 33 orang, uji coba kedua 49 orang, dan uji coba ketiga 224 orang; teknik pelaksanaan evaluasi program model Coni P2 adalah melihat keterlaksanaan program di pondok pesantren apa adanya kemudian hasilnya dibandingkan dengan standar penilaian evaluasi untuk melihat apakah ditemukan kesenjangan atau tidak, dan jika ditemukan kesenjangan maka direkomendasikan untuk diperbaiki. Jika tidak ditemukan kesenjangan maka dilanjutkan evaluasi berikutnya; komponen model evaluasi Coni P2 terdiri atas empat komponen, yaitu konteks, input, proses, dan produk, yang terbagi menjadi 13 indikator.

Di hadapan tim penguji yang diketuai Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo promovendus dinilai berhasil mempertahankan disertasinya. Oleh karena itu, ketua tim penguji memberikan gelar doktor kependidikan dalam prodi PEP dengan predikat Sangat Memuaskan. Dr. Muyasaroh merupakan doktor ke 221 pada PPs UNY dan ke 135 pada prodi PEP. (Rb)