Dr. Hendra Jaya Kembangkan LSim-ED di SMK

Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi, sehingga menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan yang selaras dengan tututan dunia kerja. Salah satu lembaga pada jalur pendidikan formal yang menyiapkan lulusannya untuk memiliki keunggulan di dunia kerja yaitu jalur pendidikan kejuruan. Demikian papar Dr. Hendra Jaya dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar di Aula PPs UNY pada Senin (11/03/2013).

Hendra menambahkan bahwa kegiatan praktikum di SMK merupakan salah satu faktor yang penting dalam menunjang keberhasilan siswa dalm mengikuti proses kegiatan belajar mengajar serta dapat meningkatkan keterampilan siswa. Beberapa mata pelajaran produktif dan kejuruan selain harus mengetahuii konsep dasar dan teori-teori penunjangnya, juga harus dilakukan praktikum di laboratorium untuk memahami tentang konsep tersebut atau teori-teori dasar yang telah dipelajari oleh siswa agar mempunyai tingkat pemahaman yang lebih luas.

Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Laboratorium Simulasi Praktikum Elektronika Digital di SMK” di hadapan dewan penguji yang diketuai Wardan Suyanto, Ed.D., dan beranggotakan Prof. Soenarto, Ph.D. (Sekretaris), Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (Promotor I), Prof. Adhi Susanto, Ph.D. (Promotor II), Dr. Samsul Hadi (Penguji I), dan Prof. Dr. Abdul Gafur (Penguji II) dengan hasil Dengan Pujian. Doktor ke-162 di PPs UNY dan Doktor ke-43 di Prodi PTK tersebut selanjutnya memaparkan bahwa penelitiannya bertujuan untuk mengembangkan laboratorium simulasi praktikum elektronika digital (LSim-ED) yang dapat memfasilitasi siswa dalam melakukan proses praktikum di SMK, mengidentifikasi karakteristik LSim-ED yang akan diterapkan di SMK, dan menemukan LSim-ED yang memenuhi kriteria valid, praktis, efektif, dan efisien.

“Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Uji coba penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Makassar, SMKN BPPKT RSBI Prov. Sul-Sel, dan SMK Muhammadiyah 2 Bontoala Makassar.  Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data/informasi dari model yang dikembangkan adalah observasi, wawancara dan kuesioner” tambahnya.  Produk yang dihasilkan berupa laboratorium simulasi kemudian divalidasi oleh ahli materi, ahli komunikasi visual, dan ahli media.

Lebih lanjut Hendra menjelaskan bahwa dari hasil penelitiannya LSim-ED dikembangkan menggunakan langkah-langkah yang dimulai dari analisis kebutuhan mengenai kelengkapan peralatan praktikum yang ada di SMK, dan dengan memperhatikan aspek-aspek metodologis laboratorium simulasi hingga penulisan program menghasilkan prototipe yang diujikan melalui uji ahli media, ahli komunikasi visual, dan ahli materi, uji satu-satu, uji kelompok kecil, dan uji lapangan sehingga akan dihasilkan produk final LSim-ED. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah perangkat lunak LSim-ED, CD-Interaktif, CD-Tutorial, dan buku panduan. Integrasi metodologi simulasi pada Lsim-ED dilakukan melalui arsitektur yang meliputi studio room, user interface, simulation modelling, interactive tools, visual representation, virtual workspace, dan authoring tools. Lsim-ED yang dikembangkan bersifat aplikatif, komunikatif, interaktif, dan mampu mengembangkan keterampilan berfikir kritis. (Sinta)