Dr. Basyirun Kembangkan Model Uji Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan

Kompetensi yang diperlukan pada abad 21 adalah kompetensi dasar, mudah beradaptasi, kompetensi profesional sesuai dengan bidang ilmu dan literatur teknologi informasi dan komunikasi (Dharma, Surya, dkk., 2013: 216). Saat ini LPTK dan pendidikan menengah kejuruan menghadapi permasalahan yaitu  rendahnya relevarisi hasil pendidikan. Rendahnya tingkat relevansi disinyalir disebabkan adanya gejala belum/tidak kompeten guru dan calon guru, termasuk guru jurusan teknik mesin bidang keahlian teknik pengelasan.

Cara yang dapat ditempuh agar kompetensi keahlian guru terbukti unggul (excellence) dan match dengan kebutuhan guru SMK adalah dengan mengembangkan model uji kompetensi keahlian guru jurusan teknik mesin bidang keahlian teknik pengelasan yang terstandarisasi. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian untuk mengembangkan model uji kompetensi keahlian guru jurusan teknik mesin bidang keahlian teknik pengelasan sangat penting dilakukan.

Berawal dari latar belakang tersebut menggugah dosen Teknik Mesin FT Unnes Semarang, Basyirun, M.T. untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian disertasinya berjudul “Pengembangan Model Uji Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan pada Proses Serlifikasi Guru SMK Program Studi Keahlian Teknik Mesin.”

Alumni magister Teknik Mesin UGM ini menyampaikan ringkasan disertasinya dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor Program Pascasarjana UNY pada hari Senin, 7 Juli 2014. Di hadapan dewan penguji, promovendus memaparkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model uji kompetensi keahlian teknik pengelasan guru SMK program studi teknik keahlian mesin beserta perangkatnya berdasarkan tuntutan kompetensi guru SMK abad 21 yang selanjutnya diterapkan pada proses sertifikasi guru dan model uji kompetensi keahlian teknik pengelasan guru SMK program studi teknik keahlian mesin dan perangkatnya yang memenuhi kriteria efektif, efisien, praktis, terlaksana, dan berfungsi baik, yang dapat diterapkan pada proses sertifikasi guru.

Hasil penelitian adalah sebagai berikut, model Uji Kompetensi Keahlian pada Proses Sertifikasi Guru Teknik Pengelasan (Model Uji K2TP-Guteksin) dengan kriteria keefektifan rata-rata 92,00 %, efisiensi rata-rata 93,63 %, kepraktisan rata-rata 94,50 % dan keterlaksanaan rata-rata 92,00 %. (2) Perangkat model meliputi buku panduan model dengan kriteria sangat baik (rata-rata 3,88), modul-modul pembelajaran/pelatihan dan uji dengan kriteria baik (rata-rata 3,69), dan lembaran cek kemampuan dan rubrik penilaian (justifikasi) peserta diklat/uji dengan kriteria baik (rata-rata 3,62). Hasil pengamatan aktivitas respon peserta diklat/uji adalah sangat baik (rata-rata 3,81), aktivitas instruktur adalah baik (rata-rata 3,30) dan aktivitas asesor adalah baik (rata-rata 3,19). Model tersebut berfungsi baik untuk menumbuiikan semangat peserta uji (guru/calon guru teknik pengelasan) untuk penguasaan kompetensi keahliannya sehinega diusulkan menjadi Model Uji K2TP-Guteksin abad 21.

Dibawah bimbingan Prof. Slamet PH., Ph.D. dan Prof. Dr. Sugiyono, promovendus dapat menyelesaikan penelitiannya hingga menghasilkan sebuah gelar doktor kependidikan bidang PTK (Pendidikan Teknologi dan Kejuruan) dengan predikat Sangat Memuaskan.

Ketua Tim Penguji yang merupakan Direktur PPs UNY, Prof. Dr. Zuhdan Kun Praetyo, M.Ed. menyatakan bahwa Dr. Basyirun merupakan doktor yang telah diluluskan PPs urutan ke 231 dan 63 pada prodi PTK. (Rb)