Dengan Semangat Ramadhan Kita Tingkatkan Kualitas Kinerja

Syawalan di UNY sudah menjadi tradisi bagi pengelolanya. Setiap tahun seusai Idul Fitri, keluarga besar PPs UNY selalu mengadakan tradisi tersebut.  Syawalan keluarga besar PPs dilaksanakan pada penghujung bulan Syawal dan awal September, tepatnya Ahad, 1 September 2013 di halaman Gedung Baru Program Pascasarjana UNY.

Acara ini dihadiri oleh jajaran RKU UNY (rektor, wakil rektor, dekan, kepala lembaga), pengelola PPs, dan seluruh dosen pengajar PPs yang berjumlah sekitar 200 orang. Di awal acara, direktur PPs, Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. berterima kasih atas partisipasi hadirin dalam acara tersebut. Beliau menyampaikan, panitia mengangkat tema Dengan Semangat Ramadhan Kita Tingkatkan Kualitas Kinerja. Melalui tema tersebut beliau berharap dengan semangat ibadah di bulan ramadahan dapat menginspirasi kita untuk berprestasi, berkarya menuju ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan.

Berbeda dengan syawalan fakultas yang lain, kali ini terdapat tradisi ikrar syawalan yang diwakili oleh Prof. Dr. Herminarto Sofyan yang dihayati oleh hadirin. Selanjutnya dalam kesempatan yang sama, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., berkenan memberikan sambutannya. Beliau mengajak mempererat persaudaraan di lingkungan kerja. Bukan hanya baiti jannati tapi juga jami’ati jannati, rumahku surgaku, kampusku surgaku. Sehingga diharapkan bisa betah bekerja di kampus seperti betah tinggal di rumah. Para ilmuwan dapat menemukan ilmu pengetahuan yang mutakhir serta karya yang berkualitas berawal dari aktivitas di kampus yang fokus dan berkesinambungan. Akhirnya, beliau berharap lulusan PPs UNY bisa lebih berkualitas di tingkat Internasional untuk mendukung UNY menuju World Calss University.

Hikmah syawalan disampaikan oleh K.H. Syatori Abdur Rouf, pengasuh Pesantren Mahasiswa Darus Sholihat. Dalam tausiyahnya beliau berpesan dalam diri manusia dihinggapi 3 hal pokok yaitu, nafsu, akal, dan hati. Diharapkan setelah berpuasa ramadhan seorang manusia lebih mengedepankan hati daripada nafsu dan akal. Permasalahan tidak akan selesai dengan mulus ketika diselesaikan hanya dengan nafsu dan akal saja, tetapi dengan hati nurani manusia yang paling dalam.

Selain itu, bahwa terdapat 3 hal penting yang berhubungan dengan Ramadahan, antara lain shiyam, qiyam dan dawam. Shiyam (puasa) ibadah di siang hari untuk menahan diri dari nafsu kesenangan duniawi. Di kala siang suasana panas dan lapar melihat makanan dan minuman yang lezat maka akan ditahan dengan puasa.  

Selanjutnya qiyam berarti bangun di waktu malam untuk ibadah. Perbanyak sholat, tadarus, dzikir, dan doa. Dengan qiyamul lail ini kita dilatih oleh Allah untuk membangun pilar-pilar kesenangan, kecintaan dan kerinduan terhadap kampung akhirat. Dengan shiyam dan qiyam terjadi transisi mental dari dunia ke mental akhirat yang merupakan fondasi untuk membentuk manusia hati.

Shiyam dan qiyam merupakan proses transisi mental pada diri manusia sehingga transisi tersebut akan menjadi wujud yang sesungguhnya dengan dawam. Dawam di sini berarti membiasakan, melanggengkan. Sehingga dengan puasa ramadahan diharapkan menjadi kebiasaan bagi kita untuk berpuasa sunah, qiyamul lail, tahajud, tadarus, dzikir, sedekah dan ritual ibadah lainnya. (Rb)