BELAJAR AKTIFITAS PEROLEH PENGETAHUAN

Sebagai tindaklanjut kerjasama dengan Burapha University Thailand, Prodi S2&S3 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) UNY mendapatkan kunjungan balasan oleh Dr. Pracha Inang dari Faculty of Education. Kunjungan dimulai dari Selasa, (18/7/2017) yang diawali dengan aktivitas menguji Proposal Disertasi mahasiswa Prodi S-3 PEP, Suryanto, dan juga menguji tesis mahasiswa S-2 PEP, Yolandaru Septiana. Pada hari kedua, Rabu (19/7/2017), dilanjut dengan  sharing bersama civitas akademika PEP dalam kuliah umum yang mengulas tentang Psychology for Teacher.

Dalam paparannya di depan puluhan mahaiswa dan dosen, Asisten Dekan Faculty of Education BUU ini mengatakan bahwa guru yang baik itu mengajar, tetapi guru yang besar itu menginspirasi. “Seorang guru harusnya mengetahui hal yang menjadi kebutuhan manusia. Manusia perlu memenuhi kebutuhan primer, ingin mendapatkan penghargaan/pengakuan, ketenaran, kegembiraan, dan kasih sayang. Sebaliknya manusia itu tidak membutuhkan kebosanan, kemiskinan, sakit, kagagalan, ketidakadilan, dan sejenisnya, “jelasnya.

“Mengapa kita perlu mengetahui sifat manusia? Mengapa perlu memahami perbedaan mulai dari fisik, intelektual, emosi, dan sosial yang melekat pada setiap diri manusia? Tentunya hal ini sangat perlu untuk bisa menerima perbedaan yang ada. Selain itu, seyogyanya kita memahami orang lain, sehingga tumbuh rasa empati dan memaafkan orang lain”, imbuhnya.

Dalam mengajar, seorang guru perlu mengutip pernyataan Abraham Lincoln bahwa anak lebih senang belajar dengan rasa enjoy. Mengajar yang baik adalah merubah dari yang sulit menjadi mudah, dari yang abstrak ke kongkrit, dan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Selain itu, terdapat kutipan bijak dari confucius (ahli filsafat dari China), yaitu `Aku mendengar maka aku tahu, aku melihat, maka aku ingat, dan aku melakukan, maka aku mengerti`.

Selanjutnya seorang guru perlu me-make up kondisi kelasnya agar suasana belajar menjadi lebih menyenangkan, dan yang perlu dibiasakan antara lain berpikir positif terhadap siswa, berperilaku adil bagi setiap siswa, menetapkan tujuan yang bisa mereka lakukan, jujur kepada semua siswa, memahami keterbatasan siswa, dan mengajar dengan kasih sayang serta pengertian. Seorang guru juga harus menanamkan dan memberikan contoh sikap kepada siswa agar selau berbuat baik, lakukan tugas dengan baik, tersenyum,  dan bermanfaat bagi orang lain.

Pada akhir paparannya Dr. Pracha menjelaskan, seorang guru perlu memberikan pemahaman kepada siswa bahwa belajar adalah sebuah aktivitas untuk memperoleh pengetahuan, perilaku, keterampilan dan nilai baru yang dilakukan dengan cara yang lebih baik, berasal dari keinginan dan  dari praktik yang terus menerus. Selain itu, guru juga harus mengetahui motivasi belajar siswa. Adapun motivasi tersebut dibagi menjadi dua yaitu ekstrinsik yang meliputi belajar untuk memenuhi kebutuhan dasar, mendapatkan penghargaan, menghindari hukuman orang tua dan sejenisnya. Sedangkan motivasi intrinsik belajar siswa antara lain belajar untuk medapatkan kebahagiaan, kasih sayang, kesuksesan, harapan, kepercayaan, dan sebagainya. (Rubiman)

.