Bangun Sinergisitas, KMP UNY Berkunjung Ke LPPM UNY

Kunjungan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) UNY ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNY di Kampus Karang Malang UNY dilaksanakan pada hari Kamis (28/1/2016). Pada saat kunjungan ini KMP UNY disambut langsung oleh Kepala Bagian Tata Usaha LPPM UNY Bapak Gomarus Heru Sutrisno dan Kasubbag Program LPPM UNY Bapak Kusno Hidayat. KMP UNY diwakili oleh Anwaril Hamidy, S.Pd., Rizatmi Zikri, S.Pd., Fajar Fitriani, S.Pd., Chairin Vita Hutamasari, S.Pd., Fay Lalita Ardi, S.Pd., dan Naufal Fitriyansyah, S.Pd.

Tujuan kunjungan ini adalah untuk mengetahui lebih dekat program-program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh LPPM UNY dan mencari informasi terkait desa-desa di Yogyakarta yang dapat dijadikan desa binaan. Hal ini akan dijadikan bahan pertimbangan untuk pembuatan program kerja Bidang Pengabdian Masyarakat KMP UNY untuk kepengurusan satu tahun ke depan.

LPPM terdiri dari 14 pusat studi (pusdi), yang salah satunya adalah pusdi KKN. Pusdi KKN inilah yang menaungi kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa KKN. Adapun kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen secara berkelompok dan juga mengikutsertakan mahasiswa. Sebagai contoh, salah satu keluarga di Gunung Kidul pembuat ceriping. Ceriping adalah salah satu produk makanan yang terbuat dari singkong. Kondisi saat itu, pasar menuntut produksi ceriping 50 kg per hari, namun keluarga tersebut hanya dapat memproduksi ceriping sebanyak 10 kg per hari dengan cara manual. Hal tersebut yang mendasari sebuah ide pembuatan mesin yang dapat digunakan untuk mengiris singkong dengan cara yang lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak irisan singkong. Mesin tersebut dibuat oleh Bapak Kusno Hidayat dan kawan-kawan yang selanjutnya diberikan langsung kepada keluarga tersebut sebagai salah satu bentuk pengabdian.

Pembuatan program kerja di desa, haruslah dapat disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan desa. Hal ini dilakukan agar apa yang dilakukan atau diberikan untuk desa tersebut bisa bermanfaat. Hal penting yang harus diingat adalah kita harus mampu melihat potensi yang bisa dikembangkan dan kebutuhan-kebutuhan dari desa yang bisa kita bantu sesuai dengan kemampuan kita. “Jika KMP UNY ingin membantu bisa bekerjasama dengan mahasiswa KKN, baik sebagai narasumber ataupun relawan di desa tempat KKN tersebut. Namun, yang harus ditanamkan pada perilaku pengabdian adalah kesadaran untuk mau berkorban tanpa mengharapkan apapun karena mengabdi bukan menambah materi namun akan menambah saudara”, Ujar Bapak Heru.

Selanjutnya Bapak Kusno mengatakan “Ada kepuasan batin yang didapatkan ketika kita memberi dan membantu orang lain. Semua harus diawali dari hati jika ingin mulai mengabdi”.

Menurut Fajar dalam kunjungannya mengatakan kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa lebih banyak lagi diadakan. Jika ingin mengabdi harus dimulai dari hati dan diiringi dengan keikhlasan. Jika diniatkan untuk mencari ridho Allah, insya Allah mendapatkan kenikmatan pengabdian itu. Apa saja kontribusi kita untuk negeri ini? Apakah sudah benar-benar mengabdi sepenuh hati ataukah hanya pencitraan? Mungkin, itu PR untuk kita ke depannya. (HUMAS KMP UNY)